Batang Run 2025 Jadi Strategi Sport Tourism, Peserta Tembus 1.200 Orang

2 hours ago 5
Batang Run 2025 Jadi Strategi Sport Tourism, Peserta Tembus 1.200 Orang Peserta Batang Run 2025 sampai finish di Pantai Sigandu, Batang.(MI/SUPARDJI RASBAN)

PEMERINTAH Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), mulai serius menggarap potensi sport tourism sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Hal ini terlihat dari suksesnya gelaran perdana Batang Run 2025 yang dipusatkan di kawasan Pantai Sigandu, Minggu (14/9/2025).

Ajang lari dengan dua kategori, 5 Kilometer dan 10 Kilometer, mencatat partisipasi lebih dari 1.200 peserta, melampaui target awal panitia yang hanya 750 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 950 pendaftar daring dan ratusan peserta lain yang mendaftar langsung di lokasi.

Ketua Penyelenggara Batang Run 2025 sekaligus Penjabat Sekda Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih, menilai capaian ini menjadi indikator tingginya minat masyarakat terhadap olahraga lari sekaligus peluang besar bagi promosi wisata lokal. "Event ini bukan semata hadiah, tapi media promosi pariwisata. Kawasan Pantai Sigandu kita kenalkan lebih luas, dan ke depan destinasi lain juga bisa diangkat," ujar Sri.

Sri menuturkan pertumbuhan komunitas lari di Batang maupun daerah lain menjadi faktor pendorong tingginya partisipasi. "Banyak anak muda sekarang menjadikan lari sebagai gaya hidup. Mereka mencari event berkualitas, baik untuk fun run maupun kompetisi. Jadi value acara lebih penting daripada besar hadiah," jelas Sri.

Bupati Batang, Faiz Kurniawan, menyebut keberhasilan Batang Run 2025 menjadi momentum penting bagi pengembangan pariwisata pesisir. Apalagi dengan jumlah peserta jauh di atas ekspektasi awal. "Kami memperkirakan hanya sekitar 1.000 orang, tapi realisasi hampir 1.500 peserta. Artinya, potensi sport tourism di Batang sangat besar," terang Faiz.

Faiz menjelaskan kawasan dari Jalan Yos Sudarso hingga Pantai Sigandu dan Ujung Negoro akan diposisikan sebagai destinasi unggulan Batang. "Penataan trotoar, akses jalan, dan fasilitas publik akan kita kembangkan sehingga wisatawan mendapat pengalaman penuh menikmati pesisir," papar Faiz.

Namun demikian, Faiz menegaskan tantangan besar masih dihadapi kawasan ini, yakni abrasi pantai. Menurutnya, Pemkab Batang tidak memiliki kewenangan dan kapasitas anggaran untuk membangun infrastruktur raksasa seperti Giant Sea Wall. "Nilainya mencapai triliunan rupiah. Itu ranah pemerintah pusat. Kami sudah mendorong agar Batang masuk prioritas pembangunan dalam konsep Giant Sea Wall yang digagas Presiden Prabowo,” jelasnya.

Dengan status Kabupaten Batang yang kini tergabung dalam Otorita Pantura, Faiz optimistis pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata dan penanganan abrasi dapat lebih cepat terealisasi. "Kami sudah menyampaikan langsung ke Kementerian PUPR dan Menko Infrastruktur, dan berharap Batang mendapat perhatian lebih," jelas Faiz.

Lanjut Faiz, ke depan, Batang Run akan dijajaki sebagai agenda tahunan yang tidak hanya menggerakkan sektor olahraga, tetapi juga mendongkrak kunjungan wisatawan dan perputaran ekonomi daerah. "Sport tourism adalah peluang. Dari hotel, kuliner, hingga UMKM bisa ikut terdampak positif," pungkasnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |