
BERAGAM potensi wisata yang tersebar di penjuru Provinsi Kalimantan Selatan ditampilkan pada even Banjarmasin Tourism Festival 2025. Wisata Sungai menjadi unggulan Kota Banjarmasin dalam menggaet wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Banjarmasin Tourism Festival 2025 digelar pada 18-20 September yang dipusatkan di Rumah Anno (rumah bersejarah khas Banjar) yang terletak di tepi Sungai Martapura, Banjarmasin. Kegiatan ini didukung Asosiasi Pelaku Perjalanan Pariwisata Indonesia (ASPPERWI) Kalimantan Selatan.
Asisten Administrasi Umum Pemprov Kalsel, Dinansyah, Senin (22/9) mengatakan dari even tersebut Pemprov Kalsel berharap adanya dukungan para pelaku usaha pariwisata untuk memajukan pariwisata di Kalsel. "Lewat inovasi dan kolaborasi pemerintah daerah dengan pelaku wisata, mampu mengembangkan pariwisata di Kalsel ke mancanegara," ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Budporapar) Banjarmasin, Fitriah menekankan pentingnya optimalisasi potensi wisata sungai sebagai ikon utama kota. “Branding kita adalah Banjarmasin, Kota Seribu Sungai. Kita ingin kawasan wisata di bantaran sungai hidup kembali,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap agar program kerja ASPPERWI dapat sejalan dengan visi pembangunan pariwisata daerah. “Para pelaku industri pariwisata tidak bisa berjalan sendiri tanpa didukung oleh pelaku usaha industri lainnya. Harapan kami, kolaborasi dan inovasi terus dapat kita bangun bersama demi kemajuan pariwisata di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Acara yang dihadiri oleh para pelaku industri pariwisata, pejabat pemerintahan, dan komunitas kreatif itu menjadi momentum penting dalam upaya membangun dan mengembangkan potensi wisata Kalimantan Selatan. Ragam potensi wisata yang ditampil antara lain pasar terapung, wisata sungai dan budaya sungai, tak ketinggalan wisata alam loksado hingga Tahura Sultan Adam.
Ketua DPP ASPPERWI Pusat, Hermawan, menyampaikan bahwa Banjarmasin Tourism Festival dinilai selaras dengan misi besar pengembangan pariwisata Banjarmasin. Di tingkat pusat pihaknya juga menghadirkan Tourism Festival. Selain kesiapan SDM dalam pengelolaan obyek wisata, dibukanya rute penerbangan internasional menjadi peluang dalam pengembangan sektor wisata di Kalsel. (E-2)