Bangun Masa Depan Bersama, Ibas Serukan Kolaborasi Indonesia-Tiongkok

3 hours ago 1
Bangun Masa Depan Bersama, Ibas Serukan Kolaborasi Indonesia-Tiongkok Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyampaikan keynote speech pada China Economic and Social Council (CESC) 2025 yang digelar di Xi’an.(Dok Pribadi)

WAKIL Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyampaikan keynote speech pada China Economic and Social Council (CESC) 2025 yang digelar di Xi’an, atas undangan resmi Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC).

Di hadapan lebih dari 120 delegasi dari 24 negara, Ibas menekankan pentingnya mempererat hubungan Indonesia-Tiongkok melalui pertukaran pengetahuan, budaya, serta kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. Ia mengawali pidatonya dengan pepatah Indonesia 'Tak Kenal Maka Tak Sayang', menegaskan bahwa diplomasi harus berlandaskan saling menghormati dan persahabatan.

Ibas juga menyinggung sejarah panjang interaksi kedua bangsa melalui Jalur Sutra dan Jalur Rempah. Ia menegaskan bahwa persahabatan Indonesia-Tiongkok telah teruji oleh waktu dan perlu terus diperkuat untuk masa depan.

Dalam pidatonya, lulusan doktoral IPB University ini menyoroti tantangan global seperti krisis iklim, pemulihan pascapandemi, ketidaksetaraan, dan disinformasi. Menurutnya, bangsa-bangsa harus bersatu demi harmoni dunia. Ia menegaskan Indonesia berpegang pada prinsip 'Satu Juta Teman, Nol Musuh' yang berfokus pada perdamaian, keadilan, dan kemakmuran bersama.

Ibas juga menekankan peran Tiongkok sebagai mitra strategis Indonesia dalam proyek-proyek besar, mulai dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, investasi baterai kendaraan listrik, hingga pengembangan kawasan industri hijau. Selain ekonomi, ia menilai kerja sama di bidang budaya, pendidikan, serta penelitian kesehatan, iklim, dan teknologi harus terus diperluas.

Sebagai anggota Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Ibas turut menyampaikan visi Indonesia menuju 'Golden Indonesia 2045 yang hijau, digital, dan inklusif. Ia menegaskan bahwa pembangunan global membutuhkan kejelasan visi dan konsistensi tindakan, seraya mengingatkan pentingnya tujuan bersama di atas kepentingan pribadi.

“Dengan bersama-sama kita akan menghadapi tantangan besar, dari perubahan iklim hingga ketahanan pangan, air, energi, pendidikan, dan kesetaraan teknologi. Masa depan harus damai, berkelanjutan, dan inklusif untuk semua,” ujarnya.

Pidato Ibas ditutup dengan pepatah Tiongkok 'Perjalanan seribu li dimulai dengan satu langkah', yang disambut tepuk tangan meriah para peserta.

Acara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting, antara lain Sekretaris-Jenderal CPPCC Wang Dongfeng, Sekretaris CPC Provinsi Shaanxi Zhao Yide, Wakil Direktur CPPCC Komite Edukasi, Sains, Kesehatan, dan Olahraga Tuo Zhen, serta Ketua Komite Hubungan Internasional Parlemen Kuba Alberto Eduardo Nuñez Betancourt. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |