Bandung Zoo Ditutup, Forum Penjaga Warisan Sunda Buka Suara

2 hours ago 1
Bandung Zoo Ditutup, Forum Penjaga Warisan Sunda Buka Suara Forum Penjaga Warisan Sunda memberikan pernyataan soal penutupan Bandung Zoo, Sabtu (20/9).(MI/Naviandri)

KONFLIK membuat Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo ditutup. Terkait itu, Forum Penjaga Warisan Sunda (Pewaris) yang mengeluarkan maklumat bahwa Bandung Zoo bukan sekadar arena rekreasi, melainkan simbol sejarah, identitas dan warisan budaya Sunda yang tak boleh ditukar dengan kepentingan bisnis.

Pernyataan muncul di tengah polemik panjang antara Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) pengelola historis sejak era Raden Ema Bratakusumah dengan kelompok yang diduga akan melakukan pengambilalihan  sejak 2017. Bagi pewaris, polemik yang terjadi bukan sekadar konflik manajemen, melainkan perampasan sejarah. 

“Upaya memutarbalikkan fakta demi kepentingan kelompok tertentu adalah pengkhianatan terhadap warisan leluhur urang Sunda. Bandung Zoo adalah warisan sejarah urang Sunda, bukan milik segelintir kelompok. Jangan ada yang coba-coba merampasnya,” tegas Rully Alfiandi salah seorang tokoh masyarakat Sunda Sabtu (19/9).

Lewat deklarasi resmi, Pewaris mengajukan tiga tuntutan :

1. Menghargai dan melestarikan sejarah Sunda. Nilai historis dan budaya harus ditempatkan di atas kepentingan ekonomi jangka pendek.

2. Mengembalikan pengelolaan Bandung Zoo kepada keluarga penerus Raden Ema Bratakusumah. Sebagai penghargaan atas jasa pendiri yang merawat aset kultural urang Sunda.

3. Menjaga fungsi ekologis Babakan Siliwangi. Lahan kebun binatang harus dipertahankan sebagai kawasan konservasi, bukan dialihfungsikan demi proyek ekonomi lain.

Menurut Rully, Kebun Binatang Bandung berdiri sejak 1933 dengan nama Derenten yang diklaim menjadi kebun binatang tertua kedua di Indonesia setelah Surabaya.  Namun sejak kesepakatan operasional dengan Jhon Sumampau pada 2017 silam, imbuh dia, arah pengelolaan berubah. 

“Warisan Sunda ini tidak untuk diperdagangkan. Getih Kuring Siliwangi, Jiwa Kami Pakusarakan. Jika perlu, kami rebut kembali. Maklumat ini menjadi alarm keras bahwa Bandung sedang kehilangan identitas, ditekan modal dan kuasa," tegasnya.

Tokoh Sunda lainnya, Dindin S. Maolani, menegaskan akan segera menempuh jalur  hukum dan audiensi ke DPRD. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |