Penggunaan steroid untuk gym bisa ganggu hormon dan memicu kanker payudara.(Freepik)
Penggunaan steroid anabolik untuk membentuk otot dengan cepat semakin populer di kalangan penggemar gym. Namun, dokter memperingatkan adanya risiko serius terhadap kesehatan, termasuk potensi peningkatan risiko kanker payudara, terutama pada wanita. Artikel ini membahas penjelasan ilmiah dan hasil riset terbaru mengenai hubungan steroid dan kanker payudara.
Apa Itu Steroid Anabolik?
Steroid anabolik (Anabolic Androgenic Steroids/AAS) merupakan turunan sintetis dari hormon testosteron. Obat ini dirancang untuk meningkatkan massa otot dan kekuatan fisik, tetapi penyalahgunaannya dapat mengganggu keseimbangan hormon alami tubuh.
Jenis steroid ini berbeda dengan glukokortikoid yang digunakan secara medis untuk peradangan, meskipun keduanya sama-sama termasuk kelompok hormon steroid.
Bagaimana Steroid Mempengaruhi Hormon dan Payudara
Steroid anabolik bekerja dengan meningkatkan kadar androgen, yaitu hormon yang juga bisa diubah menjadi estrogen melalui proses aromatisasi.
Kelebihan hormon seks ini dapat menstimulasi sel-sel di jaringan payudara, yang berpotensi memicu pertumbuhan abnormal.
Riset menunjukkan kadar estrogen dan androgen yang tinggi pada wanita bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Meski belum ada bukti langsung dari pengguna AAS di gym, mekanisme biologinya membuat dokter tetap memberi peringatan dini.
Riset Tentang Steroid dan Risiko Kanker Payudara
Beberapa studi ilmiah telah meneliti hubungan hormon steroid dengan kanker payudara:
- University of Bristol (2022): Menemukan bahwa kadar androgen tinggi pada wanita berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara pascamenopause.
- BMC Medicine (2021): Penggunaan glukokortikoid sistemik tidak meningkatkan risiko kanker payudara secara keseluruhan, namun efek berbeda muncul pada beberapa subtipe.
- ScienceDirect Review (2025): Menyoroti penyalahgunaan AAS di kalangan gym-goers sebagai isu kesehatan serius, termasuk risiko metabolik dan hormonal jangka panjang.
Meski hasilnya belum konklusif, para peneliti sepakat bahwa gangguan hormonal akibat steroid dapat menciptakan kondisi yang memicu kanker.
Risiko Lain Penggunaan Steroid di Gym
Selain potensi risiko kanker, penyalahgunaan steroid juga dapat menyebabkan:
- Gangguan fungsi hati dan ginjal
- Ketidakseimbangan kolesterol dan tekanan darah tinggi
- Gangguan kesuburan dan impotensi
- Perubahan suasana hati ekstrem dan depresi
- Dampak ini dapat terjadi pada pria maupun wanita, bahkan setelah penggunaan jangka pendek.
Kesimpulan
Belum ada bukti kuat bahwa steroid anabolik langsung menyebabkan kanker payudara, tetapi bukti biologis menunjukkan adanya risiko. Penggunaan steroid tanpa pengawasan medis sangat tidak disarankan karena efek sampingnya bisa merusak sistem hormon dan organ vital.
Jika ingin membentuk tubuh ideal, lakukan dengan latihan konsisten, nutrisi seimbang, dan konsultasi profesional — bukan dengan jalan pintas berisiko tinggi. (Biomedcentral/Z-10)


















































