Badai Melissa menguat menjadi badai kategori 4 dan mengancam Jamaika, Kuba, serta Haiti dengan angin hingga 225 km/jam dan hujan ekstrem. (Media Sosial X)
BADAI Melissa menguat menjadi badai kategori 4, Minggu (26/10), mengancam wilayah Karibia utara dengan angin dahsyat dan curah hujan ekstrem. Jamaika menjadi salah satu wilayah paling terancam, dengan ribuan warga di daerah rendah diminta segera mengungsi.
Pejabat Jamaika memperingatkan potensi bencana besar karena badai yang terus meningkat kekuatannya itu berpotensi naik ke kategori 5 pada malam hari. Pemerintah telah menutup dua bandara internasional dan menyiapkan 881 tempat penampungan darurat.
“Banyak komunitas tidak akan selamat dari banjir,” kata Menteri Pemerintahan Lokal Jamaika, Desmond McKenzie. “Kingston sangat rendah, tidak ada wilayah di kota ini yang aman.”
Perdana Menteri Jamaika, Andrew Holness, turut mengimbau warganya agar tidak meremehkan ancaman tersebut. “Saya mendesak warga Jamaika untuk menanggapi ancaman cuaca ini dengan serius. Lindungi diri Anda dan keluarga Anda,” ujarnya.
Menurut Pusat Badai Nasional AS (NHC), Melissa berada sekitar 195 km di tenggara Kingston dengan kecepatan angin maksimum 225 km/jam dan bergerak perlahan ke arah barat. Badai ini diperkirakan membawa curah hujan hingga 760 mm di Jamaika dan bagian selatan Hispaniola (Haiti dan Republik Dominika), dengan beberapa area berpotensi menerima lebih dari 1.000 mm hujan.
Di tengah ancaman tersebut, sebagian warga di komunitas pesisir Port Royal menolak meninggalkan rumah mereka. Ann Marie Chamberlain (51) mengatakan, “Tuhan akan melindungi kami. Kami sudah melakukan semua persiapan yang diperlukan, kapal sudah ditarik, atap diperkuat.” Ia menambahkan pengalaman buruk di tempat pengungsian 21 tahun lalu membuatnya enggan pergi.
Derrick Powell, 42, warga lainnya, mengaku memilih bertahan. “Kami sudah terbiasa dengan badai seperti ini. Kami tahu apa yang harus dilakukan,” katanya.
Melissa diperkirakan akan bergerak menuju Kuba pada Selasa malam dan mencapai Bahama pada Rabu. Pemerintah Kuba telah mengeluarkan peringatan badai untuk beberapa provinsi di bagian timur, termasuk Granma, Santiago de Cuba, dan Guantánamo.
Di Haiti, badai ini telah menewaskan sedikitnya tiga orang, sementara satu orang dilaporkan meninggal di Republik Dominika. Badai juga merusak sekitar 200 rumah dan memutus pasokan air bersih bagi lebih dari 500.000 warga di Republik Dominika.
“Sayangnya, bagi wilayah di jalur badai ini, situasinya semakin mengkhawatirkan,” ujar Jamie Rhome, Wakil Direktur NHC. Ia memperingatkan badai Melissa kemungkinan akan terus bergerak lambat selama beberapa hari ke depan, memperpanjang dampak kerusakan di wilayah Karibia.(The Guardian/Z-2)


















































