
DIREKTUR Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti, menyoroti pentingnya investigasi mendalam terhadap insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Ia menekankan perlunya audit menyeluruh terhadap aspek pemeliharaan (maintenance) kapal penyeberangan.
"Maintenance harus dilakukan secara berkala. Ini bisa diaudit, apakah selama ini sudah dilakukan secara reguler atau belum," kata Esther.
Jika ditemukan banyak kapal dalam kondisi rusak, maka pemerintah perlu segera menganggarkan pembelian kapal baru, sembari memperbaiki kapal-kapal yang masih layak operasional.
Menurutnya, perencanaan bisnis (business plan) sektor penyeberangan juga harus ditinjau ulang agar lebih berorientasi pada keberlanjutan dan profitabilitas.
"Kondisi pelabuhan Ketapang sendiri juga harus dievaluasi," pungkasnya.
Sebelumnya, terjadi kemacetan akibat antrean truk logistik hingga kendaraan lainnya sepanjang 30 kilometer menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kemacetan dipicu penurunan jumlah kapal pascatenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, dari 15 kapal kini hanya enam yang diizinkan beroperasi. Akibatnya, ribuan truk pun menumpuk di pelabuhan Ketapang. (E-4)