Salib Einstein unik ini memperlihatkan cahaya galaksi jauh yang diperbesar dan diulang lima kali, bukan empat kali seperti biasanya.(Nicolás Lira Turpaud (ALMA Observatory))
SEBUAH gambar dari galaksi jauh yang terdistorsi “kaca pembesar kosmik” mengungkap keberadaan gumpalan besar materi gelap. Materi gelap ini tersembunyi tepat di depan mata.
Ketika para astronom pertama kali melihat gambar baru galaksi HerS-3, yang diambil teleskop radio Northern Extended Millimeter Array di Prancis, mereka mengira telah terjadi kesalahan pada data.
“Kami seperti, ‘Apa-apaan ini?’” kata Pierre Cox, astronom di Pusat Nasional Penelitian Ilmiah Prancis, dalam sebuah pernyataan.
Gambar tersebut menunjukkan sesuatu yang tampak seperti “Einstein cross.” Fenomena langka ini terjadi ketika cahaya dari sebuah galaksi jauh atau quasar (galaksi terang dengan lubang hitam aktif di pusatnya) dibelokkan oleh gravitasi dari objek masif di depannya, sehingga dari perspektif pengamat terlihat seolah terbagi menjadi empat titik cahaya. Namun, yang membuat konfigurasi ini tidak biasa adalah adanya titik kelima yang bercahaya di bagian tengah. Pada awalnya, “kami pikir itu adalah masalah dengan instrumen,” kata Cox.
Karena foton dalam Einstein cross melengkung mengitari massa pusat, para ilmuwan biasanya tidak akan menduga adanya titik kelima di bagian tengah.
“Tidak mungkin mendapatkan gambar kelima di tengah kecuali ada sesuatu yang tidak biasa pada massa yang membelokkan cahaya itu,” kata Charles Keeton, astronom dari Universitas Rutgers sekaligus penulis pendamping studi baru yang menjelaskan temuan ini.
HerS-3
Dalam studi yang diterbitkan pada 16 September di The Astrophysical Journal, para peneliti menggunakan pemodelan komputer untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi dengan pola silang aneh itu. Analisis mereka mengungkap bahwa semua titik cahaya berasal dari HerS-3, sehingga menyingkirkan kemungkinan adanya objek lain yang lebih dekat dan lebih terang yang menghalangi. Mereka juga menepis dugaan kerusakan instrumen dengan membandingkan gambar tersebut dengan data dari Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Cile.
Akhirnya, mereka menjalankan simulasi komputer dengan menempatkan massa materi gelap di depan HerS-3. Hasilnya kali ini sesuai dengan pengamatan.
Materi gelap terkenal sulit untuk dipotret. Ia tidak menyerap, memantulkan, ataupun memancarkan cahaya, sehingga secara fungsional tidak terlihat. Namun, materi gelap memiliki gravitasi. Sebuah halo besar materi gelap memiliki tarikan gravitasi yang cukup untuk membelokkan cahaya galaksi di belakangnya, sementara galaksi itu sendiri tetap terlihat (dan karena itu bisa terdistorsi menjadi Einstein cross).
Penemuan ini memberikan peluang menarik bagi ilmuwan untuk mempelajari lebih jauh bagaimana materi gelap berinteraksi dengan objek-objek kosmik lainnya. “Kami dapat mempelajari sekaligus galaksi jauh itu dan materi tak kasatmata yang membelokkan cahayanya,” kata Cox.
Tim peneliti berharap dapat menggunakan pengamatan lanjutan untuk menguji dan menyempurnakan model komputasi mereka. (livescience/Z-2)


















































