Aryna Sabalenka Kalahkan Jasmine Paolini di WTA Finals

7 hours ago 1
Aryna Sabalenka Kalahkan Jasmine Paolini di WTA Finals Petenis Belarus Aryna Sabalenka(AFP/ADEK BERRY)

PETENIS peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, membuka langkahnya di WTA Finals 2025 dengan kemenangan meyakinkan atas wakil Italia, Jasmine Paolini

Bermain di King Saud University Indoor Arena, Riyadh, Minggu (2/11) waktu setempat, Sabalenka menang dua set langsung 6-3 dan 6-1 dalam waktu 70 menit.

Petenis asal Belarus itu tampil dominan dengan mencatat 11 ace dan tingkat keberhasilan servis pertama mencapai 81%. Kemenangan tersebut menempatkan Sabalenka di puncak klasemen Grup Stefanie Graf.

Kemenangan atas Paolini menjadi yang ke-60 bagi Sabalenka musim ini. Ia hanya tertinggal dari Iga Swiatek dalam daftar petenis dengan jumlah kemenangan terbanyak di WTA 2025. Sehari sebelumnya, Sabalenka menerima trofi peringkat satu dunia akhir musim dalam upacara khusus di Riyadh.

“Itu terasa sangat istimewa. Tentu saya sangat senang dan bangga dengan kerja keras yang telah dilakukan. Segalanya berjalan baik dan saya terus berkembang setiap hari,” ujar Sabalenka dikutip dari AFP.

“Saya berharap kami bisa terus melakukan hal yang sama dan bertahan di posisi ini,” lanjutnya.

Sabalenka sempat unggul cepat 3-0 di set pertama dan berhasil menutup set tersebut dalam waktu 36 menit. Di set kedua, meski sempat mendapat tekanan, ia mampu mempertahankan keunggulan dan menuntaskan pertandingan dengan mudah.

“Dia lawan yang tangguh. Kami sudah sering bertemu dan setiap pertandingan selalu sulit, tidak peduli seperti apa skor akhirnya. Saya harus tetap fokus,” kata Sabalenka. 

“Saya paling senang dengan fokus saya hari ini. Saya tenang dan merasa semuanya terkendali,” tambahnya

Sementara itu, di pertandingan lain, petenis Amerika Serikat (AS), Coco Gauff, gagal mengawali langkah dengan baik. Gauff yang berstatus juara bertahan kalah dari rekan senegaranya, Jessica Pegula, 3-6, 7-6(4), dan 2-6, setelah melakukan 17 kali kesalahan ganda.

Pertemuan tersebut menjadi laga ulangan final Wuhan, tiga pekan lalu. Pegula yang menjadi unggulan kelima berhasil membalas kekalahan sebelumnya dan menang dalam pertandingan yang berlangsung naik turun.

“Coco adalah juara hebat, pesaing hebat, dan teman yang baik. Dia adalah lawan terakhir saya di Tiongkok. Saya berusaha melakukan yang terbaik hari ini untuk mengeksekusi apa yang saya bisa,” ujar Pegula. 

“Saya sudah terbiasa dengan pertandingan liar seperti ini di akhir musim. Belakangan saya banyak bermain tiga set, jadi saya hanya fokus pada strategi dan disiplin menjalankannya di set ketiga.”

Pertandingan tersebut mencatat total 14 kali break servis. Gauff kesulitan di servis keduanya dengan hanya memenangi 28 persen poin, disertai 45 unforced error dari pukulan forehand.

Di luar lapangan, petenis muda Rusia, Mirra Andreeva, mengakui keputusannya absen di turnamen Tokyo menjadi kesalahan besar. Absennya di turnamen tersebut membuatnya gagal merebut tiket terakhir ke WTA Finals setelah posisinya disalip Elena Rybakina.

“Kami sempat berdiskusi dengan tim dan memutuskan untuk melewatkan turnamen itu,” kata Andreeva.

“Pada akhirnya, keputusan itu ternyata salah. Saya rasa dengan pengalaman kami akan belajar. Ini bahkan belum tahun penuh kedua saya di tur WTA, jadi kami akan belajar dari hal ini agar tidak mengulanginya lagi di masa depan.” (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |