Global Sumud Flotilla(Dok. People's Health Movement)
ARMADA Global Sumud Flotilla telah merampungkan persiapan akhir untuk berlayar dari Pulau Kreta, Yunani, menuju Jalur Gaza. Dikutip dari Al Jazeera, kapal-kapal tersebut dijadwalkan meninggalkan pelabuhan menuju perairan internasional dalam beberapa jam ke depan tanpa ada agenda singgah hingga mencapai wilayah blokade Israel dalam empat hari perjalanan.
Selain armada tersebut, kelompok lain yang tergabung dalam Freedom Flotilla Coalition bersama inisiatif Thousand Madleens to Gaza Unite juga akan bertolak dari Italia pada sore ini. Kedua armada tersebut membentuk gelombang baru upaya menembus blokade yang telah menjerat Gaza secara berkepanjangan.
Di sisi lain, kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk seiring terbatasnya pasokan bantuan. Kepala operasional Program Pangan Dunia (WFP), Carl Skau, menyatakan jumlah bantuan yang masuk saat ini hanyalah “setetes di lautan” dibandingkan kebutuhan nyata di lapangan.
“WFP saat ini rata-rata hanya bisa menyalurkan sekitar 80 truk bantuan per hari ke Gaza, padahal kebutuhan mendesak mencapai 500 hingga 600 truk setiap harinya,” ungkap Skau dikutip dari Al Jazeera.
Ia menambahkan, pihaknya tidak mampu menjangkau warga di Gaza utara yang masih dilanda serangan intensif Israel di Gaza City. Sementara itu, keruntuhan total tata kelola di wilayah tersebut membuat kelompok paling rentan semakin sulit menerima bantuan. (H-3)
