
LANGKAH ekspansi PT Antareja Mahada Makmur (AMM) ke industri nikel nasional semakin kuat setelah resmi ditunjuk sebagai kontraktor utama proyek pertambangan nikel milik PT Kembar Emas Sultra (KES).
Proyek strategis ini akan berlangsung selama lima tahun, dengan target awal produksi sebesar 8 juta ton ore barging per tahun mulai kuartal IV 2025.
Penunjukan ini menjadi pencapaian penting bagi AMM, anak perusahaan dari PT Putra Perkasa Abadi (PPA), dalam memperluas portofolionya di sektor pertambangan nikel. Selain memperkuat peran AMM sebagai mitra strategis di industri tambang, kerja sama ini juga diharapkan membawa kontribusi nyata terhadap pengembangan sumber daya nasional secara berkelanjutan.
Proyek tambang nikel ini terletak di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dengan total cadangan lebih dari 30 juta ton bijih nikel, mencakup jenis limonite dan saprolite. AMM akan bertanggung jawab atas seluruh proses operasional, mulai dari pembangunan infrastruktur tambang, pengupasan lapisan tanah penutup, pengambilan bijih, pengelolaan stockpile hingga pengangkutan ke fasilitas pengapalan.
Tidak hanya aspek teknis, AMM juga menekankan pentingnya pembangunan sosial yang inklusif dengan melibatkan tenaga kerja lokal dan mengembangkan program-program sosial masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip pertambangan yang bertanggung jawab.
"Kami sangat mengapresiasi terbentuknya sinergi ini. Proyek nikel dengan skala sebesar ini mencerminkan kepercayaan PT KES terhadap kapabilitas AMM. Kami berkomitmen penuh untuk menjaga amanah ini melalui kinerja terbaik kami," ujar Direktur Business Development PPA Group Muhammad Affan dikutip dari siaran pers, Kamis (24/7).
Ia menambahkan, proyek ini tidak hanya ditargetkan untuk memenuhi capaian produksi, tetapi juga untuk menjadi contoh praktik pertambangan berkelanjutan yang sesuai dengan standar industri.
"Kami berharap proyek ini dapat dimulai tepat waktu dan berjalan dengan aman, selamat, serta memenuhi seluruh target produksi yang telah direncanakan. Selain itu, kami menargetkan agar proyek ini terus memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitar, serta menjadi contoh penerapan pertambangan berkelanjutan yang mematuhi prinsip Good Mining Practice," terangnya.
Komitmen PPA Group terhadap standar operasional terbaik juga telah dibuktikan melalui penghargaan Aditama (Emas) dalam ajang Good Mining Practice (GMP) Award yang diberikan oleh Kementerian ESDM selama dua tahun berturut-turut pada 2023 dan 2024.
Penghargaan tersebut diperoleh dari kinerja pengelolaan tambang nikel yang dijalankan oleh perusahaan induk AMM, menegaskan komitmen mereka terhadap kaidah-kaidah pertambangan yang bertanggung jawab. (E-1)