
DEMAM berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak. Penyakit ini disebabkan virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya kerap menyerupai flu biasa di awal, sehingga sering terlambat dikenali hingga kondisi memburuk.
DBD dapat memicu demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, hingga ruam kulit. Jika tak segera ditangani, penyakit ini berpotensi fatal. Meski kini kasus juga banyak ditemukan pada remaja dan dewasa, anak-anak tetap menjadi kelompok paling rentan sehingga perlu pengawasan ekstra dari orang tua.
Menurut data Halodoc, rata-rata usia penderita DBD bergeser dari 5-9 tahun ke usia yang lebih tua. Di Thailand, 30-40% kasus terjadi pada mereka di atas 15 tahun. Namun demikian, anak-anak tetap mendominasi kasus karena daya tahan tubuh mereka lebih lemah.
Penyebab DBD
DBD ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berciri tubuh hitam dengan belang putih di kaki dan punggung. Nyamuk ini aktif pada pagi hingga sore hari, lebih suka berada di dalam rumah, terutama di tempat lembap dan sejuk.
Gejala dan Fase DBD
Mengutip RS Mitra Keluarga, DBD berkembang melalui tiga fase utama:
- Fase Demam (Febrile Phase): demam tinggi hingga 40°C selama 2–7 hari, disertai nyeri otot, sendi, sakit kepala, dan kadang ruam merah.
- Fase Kritis (Critical Phase): suhu tubuh bisa menurun seolah pasien membaik, padahal justru fase paling berbahaya. Terjadi kebocoran plasma darah dan risiko perdarahan yang bisa mengancam nyawa. Biasanya muncul pada hari ke-3 sampai ke-7 dan berlangsung 24–48 jam.
- Fase Pemulihan (Recovery Phase): cairan yang keluar dari pembuluh darah masuk kembali, pasien mulai pulih, namun kelebihan cairan dapat memicu komplikasi di jantung dan paru-paru.
Cara Pencegahan
Langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua agar anak terhindar dari gigitan nyamuk:
- Gunakan kelambu saat tidur.
- Pakaikan baju lengan panjang dan celana panjang.
- Oleskan krim/obat anti-nyamuk di area tubuh terbuka.
- Lakukan 3M: menguras, menutup, dan membuang wadah berisi air agar tak jadi sarang jentik nyamuk. (Halodoc, Kemenkes, RS Mitra Keluarga/Z-10)