Alex Rins Nilai Prototipe Yamaha V4 masih Butuh Tenaga Tambahan

2 hours ago 1
Alex Rins Nilai Prototipe Yamaha V4 masih Butuh Tenaga Tambahan Alex Rins.(AFP/MIRCO LAZZARI GP)

ALEX Rins menilai motor prototipe Yamaha bermesin V4 yang tengah diuji masih sulit dibandingkan dengan motor bermesin Inline4 maupun V4 pabrikan lain. Pebalap asal Spanyol itu untuk pertama kalinya kembali menjajal mesin V4 sejak meninggalkan Honda pada 2023, saat uji coba di Barcelona dan Misano.

Dalam kesempatan itu, Rins berbagi motor dengan Jack Miller dari Pramac. Ia juga bisa langsung membandingkan performa motor Inline Yamaha M1 saat ini dengan prototipe V4 yang tengah dikembangkan.

“Saya cukup senang dengan cara kerja motor ini. Banyak hal positif yang saya rasakan,” ujar Rins dikutip dari Crash.

“Dibandingkan dengan Inline4, masih banyak ruang untuk perbaikan. Tapi saya merasa lebih baik saat pengereman. Dengan V4, saya bisa mengurangi kecepatan dengan lebih baik, lebih miring, dan masuk tikungan lebih cepat.”

Menurut Rins, motor V4 memberikan kestabilan lebih pada penggunaan ban belakang, yang selama ini menjadi keluhan utama para pebalap Yamaha. “Kami bisa menggunakan ban belakang lebih konsisten, lebih bisa diprediksi,” katanya.

Hal mengejutkan lainnya, Rins juga mengaku nyaman dengan bagian depan motor yang selama ini menjadi kekuatan utama M1. “Saya merasa lebih nyaman dengan front end. Di Misano, saat mengerem di Tikungan 1, 4, dan 8, saya bisa lebih baik dibanding motor saya saat ini,” ucapnya.

Meski catatan waktunya lebih lambat 0,5 detik dibanding motor sekarang, Rins menilai banyak potensi dari V4 Yamaha. Ia pun menyebut tenaga mesin baru ini masih jauh dari kompetitif, terutama dari sisi kecepatan puncak. Saat tes Misano, top speed Yamaha V4 tertinggal hampir 9 km/jam dari Ducati milik Alex Marquez.

“Sekarang masih kurang tenaga. Di televisi terlihat jelas motor ini 3-4 km/jam lebih lambat dari motor saya sekarang. Jadi area itu yang harus diperbaiki. Kalau top speed bisa ditingkatkan, langkah kami akan lebih besar,” ungkap Rins.

Rins juga menekankan, gaya balap yang dibutuhkan motor V4 berbeda dari Inline Yamaha. “Mesin ini memaksa Anda lebih stop and go. Akselerasinya tidak buruk, bahkan saya cukup terkesan. Tapi begitu motor tegak dan naik gigi, tenaga tidak cukup kuat,” jelasnya.

Yamaha belum memutuskan apakah V4 akan menjadi senjata utama untuk MotoGP 2026. Namun, semua indikasi mengarah ke arah itu. “Mungkin mereka belum mengonfirmasi, tapi bagi saya hasil tes ini cukup menggembirakan,” kata Rins.

Yamaha, satu-satunya pabrikan yang masih mengandalkan mesin Inline4, terakhir kali meraih kemenangan pada pertengahan 2022. Adapun kemenangan terakhir mesin Inline di MotoGP tercatat saat Rins menutup kebersamaannya dengan Suzuki pada GP Valencia 2022. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |