Album terbaru Taylor Swift The Life of a Showgirl menuai kritik tajam dari media dan penggemar. (Instagram)
SETELAH sukses besar dengan tur dan perilisan album sebelumnya, Taylor Swift kini menghadapi gelombang kritik tajam dari media dan bahkan sebagian penggemarnya sendiri. Album terbarunya, The Life of a Showgirl, yang dirilis bersamaan dengan film promosi bertajuk Taylor Swift: The Official Release Party of a Showgirl, disebut sebagai salah satu karya terlemahnya.
Meski selalu sukses memecahkan rekor penjualan, Swift kali ini harus berhadapan dengan kenyataan pahit: banyak yang menilai musiknya kehilangan daya tarik. Situs ulasan Pitchfork memberi nilai 5.9, menyebut “musik Swift tak pernah terasa seburam ini.” Sementara The New Yorker menilai bahwa hidup Swift yang dikelilingi kekayaan dan ketenaran membuat ekspresi emosinya semakin terbatas.
Beberapa media lain juga tak menahan kritiknya. Billboard menyebut lagu-lagunya “terlalu formulaik dengan struktur pop standar,” sementara Teen Vogue memperingatkan bahwa album ini lebih menyenangkan jika “tidak terlalu serius menilai Taylor Swift sebagai sosok besar dalam musik.”
Lagu utama, The Fate of Ophelia, yang terinspirasi dari karakter Shakespeare, dianggap gagal menyampaikan kedalaman emosi yang diharapkan. Lirik seperti “You dug me out of my grave and saved my heart” justru dinilai terlalu dangkal untuk ukuran Swift. Bahkan lagu CANCELLED!, yang membahas tentang sulitnya menjadi terkenal, disebut terlalu narsistik dan sulit diterima publik.
Film pendampingnya pun tidak luput dari kritik. Meskipun meraup pendapatan lebih dari US$33 juta, banyak pihak menyebutnya sebagai “film abal-abal” yang hanya menampilkan video lirik dan cuplikan di balik layar. The Guardian bahkan menjulukinya “upaya malas untuk meraup uang di layar lebar.”
Tak hanya soal kualitas, banyak penggemar juga mulai mempertanyakan hubungan Swift dengan kekasihnya, atlet Travis Kelce, yang kerap disinggung dalam lagu-lagunya. Beberapa Swifties mengaku kecewa dengan arah musik sang idola yang kini dianggap lebih fokus pada citra glamor ketimbang kedalaman makna seperti era Folklore dan Evermore.
Meskipun begitu, Swift tetap menjadi kekuatan besar di industri musik global. Ia terbukti mampu membentuk budaya penggemar yang loyal dan penuh dedikasi. Namun, dengan reaksi keras terhadap The Life of a Showgirl, masa depan kariernya kini menghadapi tantangan baru. Apakah ia akan kembali bangkit seperti biasanya, atau mulai kehilangan pesonanya di mata publik. (CNN/Z-2)


















































