Alasan Foto Menhut dan Azis Wellang Bermain Domino Bermasalah

6 days ago 18
Alasan Foto Menhut dan Azis Wellang Bermain Domino Bermasalah Raja Juli Antoni saat dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta.(Antara Foto)

MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bermain domino bersama bekas tersangka kasus pembalakan liar Azis Wellang dinilai bermasalah karena jabatan yang diembannya. Manajer Kampanye Hutan dan Kebun, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Uli Arga Siagian mengatakan menteri yang menjabat dalam satu kementerian ialah simbol dari satu institusi. 

"Maka secara tidak langsung apapun yang menteri lakukan atau apapun yang dilakukan, publik akan menjadikan dia sebagai representasi institusi kementerian," kata Uli, Selasa (9/9)

Sosok Azis Wellang juga menjadi sorotan masyarakat terkait statusnya yang pernah menjadi tersangka. Azis merupakan pengusaha di bidang kayu yakni Direktur Utama PT ABL. 

Kasus yang menjeratnya berawal pada tahun lalu ketika PT ABL mendapat izin areal konsensi seluas 11.580 Ha. PT ABL bersama kontraktornya PT GPB disebut melakukan pembalakan liar atau melakukan penebangan melampaui batas konsensi yang telah ditentukan.

Hasil pembalakan tersebut tak tanggung-tanggung mencapai sekitar 1.819 meter persegi. Akhirnya Penegakkan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hiudp dan Kehutanan (KLHK) menetapkan Azis dan orang-orang yang diduga terlibat ditetapkan tersangka.

Namun Azis mengajukan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihak PN Jakarta Pusat mengabulkan permohonannya untuk membatalkan status tersangka pada akhir Desember 2024. Putusan itu tertuang lewat amar Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Nomor: 13/Pid.Pra/2023/PN.Jkt.Pst.

Atas rekam jejaknya tersebut, masyarakat, kata Uli, menilai tidak elok jika  seorang Menteri Kehutanan bermain domino oleh eks tersangka kasus pembalakan liar dan fotomya tersebar di publik. Menurut Uli menteri seharusnya bijak dalam menjalin relasi atau melihat siapa pihak yang menjadi teman.

"Apalagi saat ini kan momentumnya sedang sensitif, kemarahan-kemarahan rakyat dalam beberapa waktu terakhir kan sejujurnya belum pulih sampai pada hari ini. Jadi pantikan-pantikan ini di tengah situasi yang belum pulih ini cukup mengkhawatirkan," ungkapnya.

"Maka dalam konteks itu memang sangatlah bijak harusnya menteri itu bisa membatasi dengan siapa beliau berelasi, ataupun mengikuti satu pertemuan dan lain sebagainya," pungkasnya. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |