AHY: Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Peringatan Pentingnya Standar Konstruksi

4 weeks ago 21
 Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Peringatan Pentingnya Standar Konstruksi Menko INfrastruktur AHY(Antara)

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mengawasi kelayakan bangunan publik dan fasilitas masyarakat, menyusul tragedi robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

AHY mengimbau para kepala daerah agar lebih proaktif memeriksa kondisi infrastruktur bangunan, termasuk yang bukan proyek pemerintah, seperti fasilitas pendidikan dan tempat ibadah milik masyarakat atau swadaya.

“Saya mengajak para pemimpin daerah untuk lebih aktif memastikan kondisi bangunan masyarakat tetap layak dan aman. Banyak infrastruktur yang dibangun secara swadaya, dan semua pihak harus saling mengingatkan serta mengawasi,” ujar AHY seusai rapat koordinasi di Jakarta, Senin (6/10).

Ia menyampaikan duka cita mendalam atas banyaknya korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan menekankan bahwa penerapan standar konstruksi yang memenuhi aspek keselamatan harus menjadi prioritas utama di seluruh wilayah.

Dari hasil koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basarnas, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, diketahui bahwa penyebab utama ambruknya bangunan adalah struktur konstruksi yang tidak sesuai standar keamanan.

“Bangunan tersebut tidak layak dan tidak memenuhi standar konstruksi yang aman. Inilah yang menyebabkan ambruknya bangunan hingga menimbulkan banyak korban,” ungkap AHY.

Menurutnya, tragedi ini harus menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak agar lebih disiplin dalam menerapkan standar teknis pembangunan, terutama untuk fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, serta tempat ibadah.

AHY juga mendorong pemerintah daerah untuk melakukan inspeksi dan audit bangunan publik secara berkala, baik terhadap aset pemerintah maupun milik masyarakat, guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Keselamatan manusia harus jadi prioritas utama. Pemeriksaan dan audit bangunan publik perlu dilakukan menyeluruh agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) hingga Senin (6/10) pukul 19.00 WIB, total korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 63 orang, termasuk enam potongan tubuh. Dari 167 korban yang berhasil dievakuasi, 104 orang selamat, sementara sekitar 10 orang masih diduga tertimbun reruntuhan dan tengah dalam proses pencarian. (Ant/E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |