Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono(MI/Lilik Darmawan)
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Banyumas membentuk tim khusus untuk memantau jalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi agar kasus keracunan massal yang sempat mencuat tidak kembali terulang.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyatakan tim pemantau melibatkan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), camat, kapolsek, koramil, puskesmas, serta dinas terkait. Setiap camat ditunjuk sebagai penanggung jawab pengawasan di wilayah masing-masing.
“Satgas memang sudah terbentuk, tetapi saya tambahkan tim pemantau yang harus bergerak bersama. Mereka bertugas memastikan jalannya MBG, termasuk mengawasi dapur di tiap kecamatan. Puskesmas juga ikut terlibat untuk menjamin standar kebersihan dan kesehatan,” ujar Sadewo, Selasa (30/9).
Sadewo mengungkapkan, dari 64 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada, baru 11 yang mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi. Data ini, menurutnya, menjadi bahan evaluasi penting yang akan dilaporkan ke kementerian terkait.
Selain pengawasan ketat, Pemkab juga menetapkan aturan jam memasak sesuai standar keamanan pangan. “Ada usulan, memasak dimulai paling cepat pukul 03.00 dini hari agar makanan tidak lebih dari empat jam sebelum dibagikan. Tujuannya mencegah potensi makanan cepat basi,” ujarnya.
Untuk memperkuat transparansi, Sadewo mewajibkan setiap dapur MBG membuat laporan rutin melalui media sosial. Kegiatan harian mulai dari proses memasak hingga pendistribusian harus diunggah, disertai kanal aduan berbasis WhatsApp agar masyarakat dapat melapor langsung bila menemukan kejanggalan.
“Sekarang eranya medsos. Karena itu saya perintahkan koordinator SPPG membuat akun resmi. Semua laporan, baik positif maupun negatif, harus dipublikasikan agar masyarakat bisa ikut mengawasi. Aduan lewat WhatsApp pun sudah disiapkan untuk segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Ia menambahkan, program MBG adalah kebijakan strategis pemerintah pusat yang harus didukung penuh. Karena itu, Pemkab Banyumas berkomitmen melakukan pembenahan agar pelaksanaan di lapangan semakin optimal.
“Tujuan utama program ini mulia, yakni meningkatkan asupan gizi anak-anak menuju Indonesia Emas 2045. Maka saya minta masyarakat mendukung. Jika ada masalah, segera laporkan, jangan diam. Semua demi kebaikan bersama,” tuturnya. (M-2)


















































