
MEMPERINGATI usia 93 tahun, Pemuda Muhammadiyah menyerukan upaya kolektif membangun totalitas menjadi pemuda negarawan.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla menyebut momentum milad sebagai langkah memperkuat totalitas pemuda negarawan.
"Milad ke-93 bukan cuma soal perayaan sejarah, tapi jadi momen penting buat kita semua menguatkan jati diri sebagai pemuda yang peduli dan berkontribusi. Pemuda Muhammadiyah dari seluruh Indonesia adalah pemuda-pemuda negarawan siap ambil peran di persyarikatan, umat, dan juga bangsa," kata Fikar, Jumat (9/5).
Menurut Fikar, kerja-kerja membangun pemuda negarawan di bangun di atas tiga dasar kolektif, yaitu kesadaran kolektif, gagasan kolektif dan aksi kolektif. Ketiganya adalah bagian integral yang tidak terpisahkan.
"Menurut kami, upaya untuk membangun kualitas pemuda negarawan itu seharusnya berdasar pada tiga eleme, yaitu kesadaran kolektif, gagasan kolektif dan aksi kolektif. Kesadaran kolektif itu sudah jadi DNA bangsa Indonesia yang melahirkan ide bersama, kemudian termanifestasi dalam perjuangan bersama,"tuturnya.
Ia berharap seluruh kader dan pengurus Pemuda Muhammadiyah agar terus menjaga semangat kenegarawanan.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan pentingya keikhlasan dalam menjalankan peran sebagai kader Pemuda Muhammadiyah.
Sebangun dengan spirit keikhlasan itu, Haedar juga menekankan spirit profetik sebagai landasan kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah.
"Kepemimpinan dalam Islam adalah proyeksi semangat kenabian sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Spirit profetik itu diukur dari ijtihad meluruskan agama di satu sisi, pada saat yang sama juga ikut mengurus dunia," ungkapnya. (H-2)