
CVT adalah singkatan dari Continuously Variable Transmission, yaitu sistem transmisi otomatis yang banyak digunakan pada motor matik dan beberapa mobil modern.
Berbeda dengan transmisi manual yang menggunakan gigi tetap, CVT bekerja tanpa perpindahan gigi yang terasa, karena sistem ini mengubah rasio secara halus dan terus-menerus sesuai kecepatan serta beban mesin.
1. Jarang Servis CVT Secara Berkala
CVT harus diservis rutin setiap 5.000 sampai 8.000 km. Jika tidak, debu, kotoran, dan grease kering bisa menumpuk di rumah roller dan mangkok kopling, menyebabkan gesekan berlebih serta bunyi berisik.
2. V-Belt Aus atau Retak
V-belt adalah komponen utama penggerak CVT. Jika sudah aus, retak, atau kendur, maka tenaga mesin tidak tersalurkan dengan baik. Akibatnya motor jadi nyentak, tidak bertenaga, atau bahkan putus di jalan. Ganti V-belt setiap 20.000 kilometer.
3. Roller Sudah Aus atau Tidak Seimbang
Roller berfungsi untuk mengatur perpindahan rasio CVT. Jika bentuknya sudah tidak bulat sempurna atau beratnya tidak sama, maka tarikan motor menjadi tidak halus, tersendat, dan bergetar saat digas.
4. Grease Kering atau Salah Jenis
Grease digunakan untuk melumasi bagian-bagian CVT agar pergerakannya halus. Jika grease kering atau salah jenis, gesekan antar komponen meningkat dan mempercepat keausan roller serta rumahnya.
5. Mangkok Kopling Kotor atau Gosong
Kopling sentrifugal di CVT bisa menggigit tidak sempurna jika mangkok kopling kotor, licin, atau gosong akibat panas berlebih. Gejalanya, motor bergetar saat awal jalan, atau tarikan bawah terasa berat.
6. Kampas Kopling Aus
Kampas kopling yang aus menyebabkan cengkraman ke mangkok berkurang. Akibatnya motor susah jalan dari diam, selip, dan bisa menimbulkan bau gosong saat gas dibuka besar.
7. Filter CVT Tersumbat Debu
Beberapa motor matik punya filter udara khusus untuk ruang CVT. Kalau tersumbat, suhu ruang CVT meningkat, menyebabkan komponen cepat panas dan aus.
8. Sering Stop and Go di Kemacetan
Pemakaian di jalan macet menyebabkan CVT sering slip dan overheat karena kopling terus bekerja di kecepatan rendah. Jika dibiarkan, v-belt cepat aus dan kampas cepat habis.
9. Cara Berkendara yang Kasar
Kebiasaan seperti menarik gas tiba-tiba, sering buka-tutup gas mendadak, atau menggeber saat berhenti membuat CVT cepat rusak karena sistemnya harus terus menyesuaikan tekanan dan putaran tinggi.
Untuk merawatnya, coba lakukan servis rutin di bengkel resmi, gunakan oli dan grease khusus CVT, bersihkan ruang CVT tiap 5.000 kilometer, ganti V-belt dan roller sesuai rekomendasi pabrikan, serta hindari beban berlebih pada motor. (Z-4)