Ilustrasi(Freepik )
Seiring masuknya musim penghujan dan banjir, masyarakat harus lebih waspada terhadap masalah kulit. Kelembapan tinggi dan intensitas hujan yang meningkat menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur atau mikroorganisme lainnya. Sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Masalah Kulit yang Sering Terjadi
Beberapa masalah kulit yang umum muncul selama musim hujan dan banjir meliputi:
1. Eksim
Penyakit ini dapat dipicu oleh kelembapan tinggi dan perubahan suhu. Kulit akan kehilangan kemampuan mempertahankan kelembapan.
Sehingga muncul kekeringan, pengelupasan, lepuhan, kemerahan, dan gatal. Dalam kasus berat, infeksi sekunder bisa terjadi akibat bakteri.
2. Kutu Air
Kutu air biasanya terjadi di sela jari kaki, ditandai dengan pembengkakan, gatal, kuku retak atau berubah warna, sensasi terbakar, dan bau tidak sedap.
Infeksi jamur ini disebabkan oleh dermatofit yang memanfaatkan keratin sebagai sumber nutrisi. Pengobatannya tersedia dalam bentuk larutan, krim, atau salep. Tergantung gejala yang dirasakan. Jika terjadi infeksi sekunder, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter kulit.
3. Tinea Cruris
Infeksi karena jamur pada selangkangan ini ditandai dengan kemerahan dan gatal. Biasanya sering disalahartikan sebagai eksim atau infeksi menular seksual.
Kondisi ini sulit diobati dan dapat kambuh jika pengobatan dihentikan terlalu cepat. Pasien obesitas atau penderita diabetes akan lebih rentan terpapar infeksi ini.
4. Kurap
Kurap adalah infeksi jamur yang muncul sebagai bercak merah berbentuk lingkaran, sangat gatal, dan mudah menyebar ke berbagai bagian tubuh. Seperti wajah, kulit kepala, ketiak, bokong, tangan, dan kaki. Kurap tumbuh subur di lingkungan lembap dan hangat.
5. Biang Keringat
Biang keringat dapat muncul saat kelembapan tinggi. Dimulai dari lepuhan kecil yang berkembang menjadi benjolan meradang yang gatal. Biasanya bersifat tidak berbahaya dan sembuh dalam beberapa hari.
6. Jerawat
Ini adalah kondisi yang sangat ditakuti para perempuan. Jerawat tumbuh akibat kelenjar minyak di dasar folikel rambut yang menghasilkan sebum.
Cuaca yang lembap mendorong produksi minyak berlebih, sehingga pori-pori tersumbat dan bakteri berkembang, memperburuk kondisi jerawat.
Langkah Pencegahan
Mengutip laman Bussiness Mirror, Dr. Maria Rowena Aguilar-Joven dari Dr. Chio Aesthetic and Laser Center di Quezon City serta Beauty on Call di Manila, menekankan pentingnya menjaga kulit tetap bersih, terhidrasi, dan kering, terutama di area lembap.
Penggunaan sabun lembut, pelembap alami, eksfoliasi ringan seminggu sekali, serta bedak atau zinc oxide dapat mencegah iritasi dan infeksi.
Selain itu, langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan dan kaki, menggunakan pakaian bersih, menjaga ventilasi tubuh.
Serta berkonsultasi dengan dokter kulit saat masalah serius muncul, juga dapat menjadi langkah cerdas untuk dapat tetap menikmati musim hujan tanpa khawatir terhadap berbagai penyakit kulit.
Sumber: Bussiness Mirror, The Korea Herald


















































