
SEKITAR 5.000 massa pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai daerah berencana menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta hari ini. Aksi bertajuk “179 Ojol” ini digagas oleh Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia.
Aparat kepolisian langsung menindaklanjuti rencana demonstrasi itu. Polres Jakarta Pusat siap mengamankan dengan mengerahkan 6.000 lebih personel.
"Kuat Pam (pengamanan) wilayah Jakpus: 6.118 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi, Rabu (17/9).
Susatyo mengatakan pukul 08.00 WIB pagi ini, dilakukan apel pengamanan aksi unjuk rasa dari Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Kemudian, apel juga dilakukan di Pos Polisi (Pospol) Merbar Gambir. Mengingat unjuk rasa juga akan dilakukan di wilayah Gambir.
Di samping itu, Polres Jakpus belum melakukan rekayasa lalu lintas. Pengalihan arus bersifat situasional melihat situasi di lapangan.
"Lalin situasional melihat ekskalasi jumlah massa di lapangan," ujar Susatyo.
Sebagai informasi, para demonstran ojol ini akan bergerak dari Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menuju Istana Merdeka, dan berakhir di depan Gedung DPR/MPR RI. Dalam aksi ini, GARDA Indonesia membawa tujuh tuntutan.
Berikut rincian tuntutannya;
1. RUU Transportasi Online agar masuk Prolegnas 2025–2026.
2. Potongan aplikator maksimal 10 persen.
3. Regulasi tarif antar barang dan makanan.
4. Audit investigatif atas potongan 5 persen yang diambil aplikator.
5. Penghapusan program seperti Argo Goceng (Aceng), slot, multi order, dan member berbayar.
6. Pencopotan Menteri Perhubungan.
7. Pengusutan tragedi 28 Agustus 2025 oleh Kapolri.
(Yon/P-3)