
TRIYONO Martanto kembali ikut seleksi calon hakim agung untuk kelima kalinya. Dia berharap diloloskan pada proses seleksi kali ini.
Triyono mengatakan dia sudah mengikuti seleksi hingga lima kali di Komisi Yudisial (KY). Kemudian, masuk ke tahap seleksi di DPR sebanyak empat kali.
"Kelima kali ikut seleksi di KY dan empat kali di DPR harapan saya mudah-mudahan yang keempat kali ini, bapak ibu membuka pintu," kata Triyono saat uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test calon hakim agung dan ad hoc Mahkamah Agung (MA) di Ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9).
Hal itu disampaikan Triyono sekaligus menanggapi pertanyaan anggota Komisi III DPR Machfud Arifin. Machfud menanyakan alasan sekaligus motivasi Triyono.
Triyono mengaku mendapat dorongan untuk ikut seleksi lagi. Namun, Triyono sempat absen beberapa kali seleksi.
"Sebenarnya saya sudah dua kali atau tiga kali nggak ikut Pak. Saya sudah memberikan kesempatan kepada teman-teman saya ternyata belum bisa ke Mahkamah Agung," ujar Triyono.
Dia juga termotivasi karena berasal dari pengadilan pajak. Hal ini dinilai senada karena ada pengalihan pengadilan pajak ke Mahkamah Agung pada 31 Desember 2026.
"Juga teman-teman di pengadilan pajak, sejatinya kalau enggak dari pengadilan pajak tentunya kan mengharapkan pengalihan pengadilan pajak ke MA dalam satu atap. Jadi itulah yang memotivasi saya," ucap Triyono.
Triyono sejatinya sempat tersandung kasus dugaan plagiarisme makalah pada seleksi 2020. Dia menegaskan bahwa hal itu sudah diklarifikasi ke KY.
"2021 sudah diklarifikasi, sudah selesai oleh KY. Dan kalau Bapak lihat saya waktu di 2020, yang kedua kan nggak ditanya lagi," ucap Triyono.
Selain itu, makalah yang dia ajukan pada seleksi teranyar sebatas visi misi. "Bahan-bahan makalah ya saya tunjukkan ke visi-misi saya aja," kata Triyono.
Di sisi lain, Triyono juga sempat mendapat sorotan karena jumlah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya melejit dan menjadi polemik di publik. Kekayaannya tercatat Rp51,2 miliar.
Triyono juga telah menyampaikan bahwa nilai harta yang tercatat itu merupakan hasil warisan. (Fah/P-3)