3 hours ago
3
Ilustrasi(Freepik.com)
JUMLAH masyarakat di Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang mengidap penyakit diabetes Melitus menunjukan tren meningkat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, tercatat tahun 2024 ada sekitar 28.559 orang mengidap penyakit diabetes, sedangkan di tahun 2025 ini diperkirakan mencapai 30 Ribu orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Andi Nurtito, mengatakan bantuan 10 ribu pen Insulin untuk mengobati penyakit diabetes melitus dari PT Kalbe Farma memang sangat dibutuhkan.
Untuk itu, menurutnya. Dinkes Babel akan mengawasi penyaluran bantuan Insulin ini agar tepat sasaran. Terlebih lanjutnya, 10 ribu insulin tersebut memiliki masa berlaku hingga November 2025, sehingga distribusi akan dipercepat.
“Ini merupakan salah satu solusi bagi masyarakat penderita diabetes. Kami pastikan penyalurannya berjalan tepat sasaran agar bisa segera digunakan,” kata Andi.
Andi menerangkan, kasus diabetes melitus di Kepulauan Babel, terus menunjukkan tren peningkatan.
Ia menyebutkan berdasarkan data pada tahun 2023 lalu, penderita diabetes melitus di Babel tercatat 28.559 orang. Di tahun 2025 ini, kata Andi, jumlahnya diperkirakan sudah menembus 30 ribu penderita.
“Angka ini cukup tinggi, karena kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat masih rendah," ujarnya.
"Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan, menjaga pola makan, mengurangi konsumsi gula, berhenti merokok dan rajin berolahraga,”ujarnya.
Sementara, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani usai menerima 10 Ribu Pen Insulin tersebut mengatakan hibah 10 Ribu Pen Insulin ini untuk penderita diabetes melitus di seluruh Babel.
"Kemarin kami terima bantuan 10 Ribu Insulin untuk penderita diabetes melitus dan akan segera kami bagikan "kata Hidayat Arsani. Minggu (14/9).
Ia menegaskan, bantuan Insulin ini, diharapkan benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Terima kasih kepada PT Kalbe Farma. Semoga perusahaan semakin jaya dan terus berkontribusi bagi kesehatan masyarakat,” ucapnya. (H-2)
