
PARA ilmuwan berhasil menemukan tiga spesies baru ikan siput laut dalam atau snailfishes di Samudra Pasifik. Penemuan ini menambah daftar panjang keanekaragaman hayati laut dan memberikan wawasan baru tentang kehidupan di kedalaman samudra.
Ikan siput termasuk dalam keluarga Liparidae dan dapat ditemukan di berbagai habitat, dari perairan dangkal hingga palung laut terdalam dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter. Mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan beradaptasi dengan baik di berbagai lingkungan.
Salah satu kemampuan unik ikan siput adalah menggunakan cakram isap ventral di bagian bawah tubuhnya. Fitur ini membantu mereka menempel pada batuan di perairan dangkal, membentuk posisi tubuh melingkar seperti siput. Dari sinilah nama “snailfish” berasal.
Menurut Dr Mackenzie Gerringer dari State University of New York at Geneseo, keluarga Liparidae kini mencakup 31 marga dan 450 spesies valid, dengan 43 spesies baru dideskripsikan hanya dalam 10 tahun terakhir.
“Liparidae dibedakan dengan jelas dari ikan lain,” jelas Dr. Gerringer. “Mereka memiliki tubuh tanpa sisik, cakram isap ventral yang terbentuk dari modifikasi sirip panggul pada banyak spesies, serta bentuk tubuh memanjang.”
Spesies Baru
Ia juga menekankan pentingnya penelitian taksonomi ikan siput. Tingginya penemuan spesies baru dan perlunya revisi klasifikasi menjadikan penelitian ini krusial untuk memahami keanekaragaman hayati laut.
Penemuan ini mencakup tiga spesies baru:
- Bumpy Snailfish (Careproctus colliculi)
- Dark Snailfish (Careproctus yanceyi)
- Sleek Snailfish (Paraliparis em)
Dua spesies, Paraliparis em dan Careproctus yanceyi, dikumpulkan menggunakan alat penyedot pada kedalaman sekitar 4.100 meter. Proses ini dilakukan dengan kendaraan bawah laut berawak (HOV Alvin) di atas kapal penelitian R/V Atlantis.
Sementara itu, Careproctus colliculi ditemukan di kedalaman 3.268 meter dekat Monterey Bay, California. Spesimen ini diambil dengan kendaraan bawah laut ROV Doc Ricketts melalui kapal R/V Western Flyer.
Metode Identifikasi
Untuk mendeskripsikan ketiga spesies baru ini, para peneliti menggunakan mikroskopi, pencitraan micro-CT, dan pengukuran detail terhadap ukuran tubuh, bentuk, serta jumlah sirip dan ruas tulang belakang.
Hasilnya, masing-masing spesies memiliki ciri khas:
- Careproctus colliculi: Memiliki warna merah muda, 22 jari-jari sirip dada, kepala bulat, 8 jari-jari sirip ekor, mata besar, serta cakram isap besar yang terbentuk dengan baik.
- Careproctus yanceyi: Memiliki cakram isap ventral sedang, sepasang lubang hidung, 6 jari-jari branchiostegal, tubuh hitam pekat, kepala bulat, dan mulut horizontal.
- Paraliparis em: Tubuhnya panjang, hitam, dan pipih ke samping. Tidak memiliki cakram isap, memiliki rahang menonjol, 1 jari-jari sirip dada, anus yang terletak lebih ke depan, serta 5 jari-jari branchiostegal.
Para peneliti juga melakukan analisis DNA untuk membandingkan ketiga spesies baru ini dengan ikan siput lain. Hasilnya membantu menentukan posisi evolusi mereka dan memahami hubungan genetik antarspesies.
“Taksonomi sangat penting untuk memahami makhluk hidup yang berbagi planet ini bersama kita,” kata Dr. Gerringer. “Penelitian ini juga membantu upaya konservasi dan pemahaman terhadap keanekaragaman hayati global.”
Ketiga spesies ini menjadi bukti eksplorasi laut dalam masih menyimpan banyak misteri. Dengan teknologi modern, ilmuwan dapat mengungkap lebih banyak spesies yang belum dikenal.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Ichthyology & Herpetology dan menjadi salah satu temuan penting untuk mempelajari evolusi, taksonomi, dan keberagaman spesies laut dalam. (Sci.News/Z-2)