Penyakit jantung yang rentan dialami masyarakat Indonesia.(Dok. Freepik)
Setiap 29 September selalu diperingati Hari Jantung Sedunia sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jantung. Peringatan itu menjadi penting karena data Institute for Health and Evaluation (IHME) menyatakan, terdapat 9,14 juta kematian akibat penyakit jantung pada 2019.
Terdapat beberapa jenis penyakit, seperti penyakit jantung bawaan, katup jantung, jantung koroner, aritmia, gagal jantung, infeksi jantung, dan kardiomiopati. Melansir lama kemkes.go.id, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh nomor satu di dunia, terkhususnya Indonesia.
Data World Health Organization (WHO) menunjukkan 95,68 kematian per 100 ribu penduduk di Indonesia terjadi karena penyakit ini pada 2024. Pada 2023, BPJS telah menggelontorkan dana sebesar Rp10,28 triliun, lebih besar dari kanker dan stroke.
Dari sekian jenis, ada tiga penyakit jantung yang rentan dialami oleh masyarakat Indonesia:
1. Aterosklerosis
Penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan plak kolesterol di arteri. Kondisi itu dapat menyumbat arteri. Hal itu bisa menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke organ tubuh lain. Gejala pada penyakit ini baru muncul setelah puluhan tahun. Kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat, dan jarang berolahraga jadi penyebab umum.
Gejala penyakit ini dapat dirasakan di beberapa bagian seperti kaki atau lengan, kepala, dan indikasi pada ginjal. Pada kaki atau lengan, ada rasa nyeri, kram atau luka yang tidak segera sembuh. Lalu di kepala, ada kebingungan dan sulit berbicara serta kehilangan penglihatan. Sedangkan di ginjal, mulai jarang buang air kecil, mual, dan tubuh terasa lelah serta sering mengantuk.
2. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit ini timbul karena penyumbatan pada pembuluh darah koroner akibat kolesterol atau peradangan. Pola hidup tidak sehat bisa jadi penyebab penyakit ini dan dapat terjadi pada kelompok usia muda. Jika plak penyumbatan belum tebal, maka bisa sama sekali tidak timbul gejala. Indikasi yang dapat dirasakan nyeri dada, keringat dingin, sesak napas, mual, dan lemas.
3. Serangan Jantung
Gejala pada penyakit yang datang tiba-tiba ini dapat diketahui, seperti nyeri atau rasa tidak nyaman di area dada, pusing, lelah, nyeri di rahang, leher, serta punggung. Penyakit ini terjadi karena pasokan darah ke jantung terhambat sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Perlu penanganan segera karena kerusakan di area dada bisa meluas dan mengalami henti jantung mendadak.
Tiga jenis penyakit jantung di atas serta jenis lainnya selalu bisa dicegah melalui pola hidup sehat. Olahraga, mengosumsi makanan yang sehat, mengurangi bahkan berhenti merokok, dan memantau kadar kolesterol adalah cara alternatif menjaga kesehatan jantung. (kemenkes.go.id, Tempo.co, halodoc.com, alodokter.com, jdih.dpr.go.id/Z-10)


















































