Evakuasi korban musala Pondok Pesantren Al Khonizy terus berjalan.(MI/Heri Susetyo)
SEBANYAK 208 personel Polresta Sidoarjo diturunkan untuk mengamankan jalannya proses evakuasi dan pengangkatan reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ratusan personel Polresta Sidoarjo disebar di sejumlah titik dan sesuai dengan tugas yang telah disampaikan Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing. Pengamanan tidak hanya fokus di kawasan area ponpes saja. Terlihat anggota Satlantas Polresta Sidoarjo melakukan rekayasa lalu lintas di persimpangan traffic light Maspion 2, Banjar Kemantren, Buduran.
Dalam pelaksanaan tugas pengamanan proses evakuasi pihak kepolisian juga berkolaborasi dengan stake holder terkait, TNI, Satpol PP dan dinas perhubungan.
Kabag Ops Polresta Sidoarjo Komisaris M Irfan mengatakan, ada 208 personel tersprin dalam pengamanan proses evakuasi pada Kamis (2/10) di Ponpes Al Khoziny. Termasuk terkait rekayasa lalu lintas bila diperlukan, sehari sebelumnya pihak Polresta Sidoarjo juga telah menyampaikan ke masyarakat. Tim Dokkes Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo pun siap melaksanakan tugasnya untuk hari ini.
"Kami mohon dukungan dan pengertian masyarakat. Semoga proses evakuasi korban dan pengangkatan material reruntuhan di Ponpes Al Khoziny oleh pihak berwenang berjalan lancar," kata Irfan.
Selain dari Polresta Sidoarjo, Polda Jawa Timur bersama Sat Brimob Polda Jawa Timur juga menurunkan personel untuk membantu proses evakuasi yang dilakukan BNPB, Basarnas, TNI, relawan maupun stakeholder terkait. (HS/E-4)


















































