2 Tewas dan Ratusan Terjebak Super Topan Ragasa Terjang Taiwan

4 hours ago 1
2 Tewas dan Ratusan Terjebak Super Topan Ragasa Terjang Taiwan Super Topan Ragasa, badai terkuat 2025, menghantam Taiwan hingga menewaskan dua orang dan menjebak ratusan warga. (Media Sosial X)

SUPER Topan Ragasa, badai terkuat tahun 2025, menewaskan sedikitnya dua orang di Taiwan timur dan menyebabkan ratusan lainnya terjebak setelah sebuah danau pegunungan jebol, Selasa (23/9). Danau yang terbentuk akibat longsor sebelumnya itu meluap deras ke wilayah Guangfu, Hualien, menghanyutkan jembatan, menumbangkan pohon, serta menenggelamkan puluhan kendaraan.

“Sekitar 263 orang sempat terjebak dan dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Mereka tidak dalam bahaya langsung, tapi sangat khawatir dengan kondisi banjir,” kata Lee Lung-sheng, Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hualien.

Video dari lokasi menunjukkan arus air setinggi dua lantai rumah di beberapa titik, meski ketinggian mulai menurun di pusat kota. Selain itu, enam orang dilaporkan terluka, layanan feri dihentikan, dan lebih dari 100 penerbangan internasional dibatalkan.

Cina dan Hong Kong Siaga Penuh

Ragasa kini bergerak menuju pesisir selatan Tiongkok. Pemerintah Guangdong telah mengevakuasi sekitar 370.000 orang menjelang pendaratan badai yang diperkirakan terjadi Rabu. Sekolah dan bisnis ditutup, sementara otoritas memperingatkan potensi gelombang pasang hingga lima meter.

Hong Kong menaikkan peringatan badai ke level 10, level tertinggi, dan memperingatkan gangguan besar pada penerbangan. Lebih dari 500 jadwal Cathay Pacific dibatalkan, sementara Hong Kong Airlines menghentikan seluruh penerbangan keluar. Warga berbondong-bondong mengosongkan rak supermarket, membeli roti, sayuran, daging, dan mi instan untuk persiapan.

“Raja Badai” Siap Hantam Asia Timur

Dengan kecepatan angin mencapai 285 km/jam, Ragasa dijuluki “King of Storms” oleh badan meteorologi Tiongkok. Setelah menghantam Guangdong dan Hong Kong, badai diperkirakan bergerak ke Vietnam utara, berpotensi memengaruhi jutaan orang.

Meski wilayah ini sudah terbiasa menghadapi topan, posisi Ragasa membuat dampaknya bisa lebih parah. Bagian kanan badai, dikenal sebagai “dirty side”, akan menghantam Hong Kong dan Guangdong. Bagian ini biasanya paling merusak karena membawa angin kencang dan dorongan air laut yang lebih besar.

Dampak Lebih Luas di Asia Tenggara

Sebelumnya, Ragasa juga menghantam pulau terpencil di utara Filipina pada Senin, menewaskan satu orang dan memaksa ribuan keluarga mengungsi. Sekolah serta kantor pemerintah ditutup, termasuk di ibu kota Manila.

Para ilmuwan PBB menilai pemanasan global membuat badai tropis semakin intens, dengan angin lebih kencang, hujan lebih lebat, dan risiko banjir pesisir lebih tinggi. Ragasa menjadi bukti nyata bagaimana perubahan iklim memperberat ancaman bencana di kawasan Asia Pasifik. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |