
MASYARAKAT di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur diminta waspada. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, ada potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
“Potensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana hidrometeorologi di 15 kabupaten Jawa Timur mulai hari ini, Selasa (8/7) hingga Jumat (11/7). Ini harus waspadai,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan dalam keterangannya di Surabaya, Selasa (8/7).
Ke-15 kabupaten itu terdiri dari Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Pamekasan.
“Bencana hidrometeorologi (terdiri dari) hujan sedang – lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es,” ujarnya,
Taufiq menyebut saat ini wilayah Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. Secara umum kondisi cuaca diperkirakan cerah berawan dan berpeluang hujan ringan secara lokal. Penyebab masih ada hujan tiga hari ke depan karena dinamina atmosfer.
“Adanya gangguan gelombang atmosfer Kelvin dan Low Frequency yang melintasi Perairan utara Jawa Timur serta suhu muka laut di Selat Madura yang masih cukup hangat mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur dalam tiga hari ke depan,” jelasnya.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama dua hari ke depan.
Masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang. (FL/E-4)