
KETUA Umum Federasi Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, mengumumkan bahwa Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik ke-53 (53rd Artistic Gymnastics World Championships) yang akan digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta pada 19–25 Oktober 2025, mencatat rekor baru dengan keikutsertaan 86 negara.
“Biasanya kejuaraan dunia ini diikuti sekitar 70 negara, dan kali ini sudah ada 86 negara yang mendaftar. Ini menjadi rekor tersendiri,” kata Ita di Jakarta, Selasa.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 600 atlet dipastikan akan bertanding, dan total partisipan termasuk ofisial serta pendukung tim diperkirakan mencapai hampir 1.500 orang. Pendaftaran peserta masih dibuka hingga 20 Juli.
“Dari situlah nanti diketahui jumlah pasti peserta dan negara yang akan berpartisipasi,” tambah Ita.
Menjelang 100 hari menuju hari H, berbagai persiapan terus dimatangkan oleh panitia nasional, mulai dari kesiapan venue, aspek teknis, penyusunan anggaran, hingga program pemusatan latihan bagi atlet timnas.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola GBK dan Kementerian PUPR untuk memastikan sistem rigging dan pencahayaan di Indonesia Arena aman dan sesuai standar internasional,” ujar Ita.
Untuk pendanaan, Federasi Gimnastik Indonesia telah menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga. Saat ini, sekitar 40 persen kebutuhan teknis sudah mulai direalisasikan.
Sebelumnya, Koordinator Komisi Teknis FIG, Donatella Sacchi, yang meninjau langsung lokasi pertandingan, mengapresiasi perkembangan signifikan dalam persiapan Indonesia, baik dari segi fasilitas maupun dukungan teknis.
“Orang Indonesia sangat ramah. Keramahtamahan kalian adalah keunggulan yang sudah berada di level tertinggi,” ujar Donatella saat meninjau lokasi beberapa waktu lalu.
Ia juga membandingkan kondisi saat ini dengan kunjungannya pada 2018, dan menyebut bahwa Indonesia Arena telah memenuhi standar Eropa serta sangat layak menjadi tuan rumah kejuaraan dunia.
“Dulu venue-nya sudah ada, tapi sekarang kalian punya arena luar biasa. Pencahayaan sangat memadai, bahkan lebih dari cukup untuk produksi siaran televisi dengan kualitas terbaik,” ujarnya.
Donatella menilai, dengan kesiapan teknis yang sudah hampir lengkap, fokus Indonesia kini tinggal menguatkan promosi dan penjualan tiket agar dukungan masyarakat semakin maksimal.
“Ini Kejuaraan Dunia pertama dalam siklus baru menuju Olimpiade. Akan hadir juara-juara dunia sebelumnya dan generasi baru. Kami juga berharap atlet Indonesia bisa tampil dan mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat,” kata Donatella. (I-3)