
ADA 11 capaian program strategis terhadap masyarakat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Pemerintah Provinsi Kepri senantiasa bergandeng tangan bersinergi dan berkolaborasi menghadirkan berbagai program strategis di daerah itu, salah satunya yaitu pemenuhan konektivitas antarwilayah melalui pembangunan pelabuhan.
"Lalu mendorong percepatan pembangunan jembatan Batam-Bintan, pengembangan Bandara di Kabupaten Karimun, Bintan dan Anambas serta percepatan pembangunan infrastruktur pendukung di tujuh kabupaten/kota setempat. Kemudian, percepatan infrastruktur untuk transformasi dunia digital dan penguatan wilayah 3T melalui pembangunan 77 base tranceiver station (BTS) se-Kepri," papar Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Jadi ke-23 Provinsi Kepri di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Rabu pagi.
Berikutnya penguatan dan pengembangan UMKM melalui penyaluran modal usaha dengan subsidi bunga nol persen mulai November 2021 sampai Agustus 2025 yang mencapai Rp38 miliar dengan penerima manfaat sebanyak 1.620 UMKM. "Tahun 2026 diproyeksikan menyasar lebih dari 2.000 UMKM dengan penyaluran sekitar Rp60 miliar," ujarnya.
Selanjutnya pemenuhan infrastruktur dasar melalui program Kepri Terang. Hingga 2025, program ini menyasar penerima manfaat dengan total 12.764 rumah tangga (RT) dan mencapai rasio elektifikasi 99,1% di 2024.
Ada pula penyediaan fasilitas pelayanan sosial di luar daerah berupa pembangunan rumah singgah di Jakarta dan Batam guna meringankan beban pengeluaran masyarakat Kepri yang sedang berobat di sana dengan penerima manfaat sebanyak 717 orang.
Selain itu, Pemprov Kepri melakukan perlindungan nelayan dan petani melalui program BPJS Ketenagakerjaan dengan penerima manfaat sebanyak 31.304 nelayan dan 9.200 petani tersebar di seluruh kabupaten/kota. "Tahun depan, program ini akan menyasar tukang ojek online," ungkapnya.
Pihaknya terus melakukan penguatan keagamaan melalui pemberian bantuan hibah rumah ibadah, mubaligh hinterland, insentif kepada tim pembinaan dan pengawasan keagamaan, serta peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan melalui program beasiswa, pemenuhan sarana dan prasarana, bantuan transportasi siswa di semua kabupaten/kota.
Termasuk pula penguatan nilai-nilai budaya dengan melakukan pembangunan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, penataan kawasan Pulau Penyengat, rencana pembangunan Monumen Bahasa dan revitalisasi Balai Adat, revitalisasi masjid Raya Sultan Riau Penyengat dan Masjid Jami Sultan Lingga.
Disusul peningkatan layanan kesehatan seperti pembangunan sarana dan prasarana, dukungan bantuan biaya pendidikan dokter spesialis-subspesialis bersama kabupaten/kota se-Kepri, serra peningkatan layanan neurointervensi dan by pass jantung.
"Terakhir, percepatan pelaksanaan program strategis nasional seperti koperasi merah putih, makan bergizi gratis, program tiga juta rumah, kelurahan sadar hukum, dan stabilisasi pasokan harga pangan di Kepri," ucap Ansar. (Ant/I-2)