3 weeks ago
23
Berikut Penyebab Motor Matic Hidup tapi tak Mau Jalan(freepik)
MOTOR matic adalah jenis sepeda motor yang menggunakan sistem transmisi otomatis, sehingga pengendara tidak perlu memindahkan gigi secara manual seperti pada motor bebek atau motor kopling.
Motor matic ini memiliki tuas rem di stang kiri dan kanan, mirip sepeda. Desain bodinya umumnya ramping dan memiliki bagasi luas di bawah jok.
1. V-Belt Putus atau Aus
V-belt berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Gejalanya, mesin menyala normal tapi motor tidak bergerak.
2. Kampas Ganda Aus
Kampas ganda yang aus tidak bisa menekan mangkuk kopling dengan baik, sehingga roda belakang tidak berputar. Gejalanya, motor bergetar atau tidak mau jalan meski gas ditarik.
3. Mangkok Kopling Licin
Permukaan mangkok kopling bisa licin akibat oli atau debu. Gejalanya, motor tersendat, gas terasa ngelos.
4. Roller CVT Rusak atau Macet
Roller membantu membuka dan menutup puli CVT. Jika rusak, puli tidak bekerja dengan baik. Gejalanya, motor tidak mau jalan, suara berisik di CVT.
5. Per CVT Lemah
Per CVT yang lemah membuat tekanan ke sabuk V-belt tidak maksimal. Gejalanya, motor loyo saat digas.
6. Oli Transmisi Habis
Oli transmisi melumasi gear belakang. Jika habis, sistem penggerak bisa macet. Gejalanya, suara kasar dari bagian belakang, motor tak mau jalan.
7. Rantai CVT atau Gigi Reduksi Aus
Meskipun jarang, gear atau rantai dalam transmisi bisa aus. Gejalanya, suara berderit, motor tak mau jalan meskipun mesin hidup.
8. Kopling Ganda Macet
Bisa karena debu tebal atau karat akibat jarang digunakan. Gejalanya, motor mendadak berhenti dan tidak bisa jalan lagi.
9. Puli Depan Macet
Puli depan berfungsi menekan V-belt saat akselerasi. Jika macet, tenaga tidak tersalurkan. Gejalanya, gas ditarik tapi motor diam.
10. Drive Shaft atau As Roda Belakang Patah
Jika as penggerak roda patah, roda belakang tidak akan menerima tenaga sama sekali. Gejalanya, mesin hidup, tapi roda belakang diam total.
11. ECU atau Sensor CVT Bermasalah
Beberapa motor matic modern menggunakan sensor CVT atau kontrol elektronik. Jika rusak, sistem bisa gagal menyalurkan tenaga. Gejalanya, tidak ada respon pada tarikan gas.
Agar tidak terjadi hal tersebut, baiknya bersihkan CVT setiap 8.000 sampai 10.000 kilometer , gunakan V-belt dan oli CVT asli pabrikan, serta hindari akselerasi mendadak saat motor masih dingin. (Z-4)
