
BENCANA banjir melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah belum surut, bahkan sejumlah lokasi ketinggian air meningkat hingga 1,5 meter. Sebanyak 1.202 warga korban banjir masih bertahan di pengungsian dan ratusan hektare sawah siap panen terancam puso.
"Banjir semakin meluas per hari ini, dari sebelumnya 21 desa kini melebar menjadi 26 desa terendam banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto.
Semakin meninggi dan meluasnya banjir di Grobogan ini, ungkap Wahyu Tri Darmawanto, jumlah rumah dan warga terdampak juga meningkat, meskipun belum dihitung kembali namun jumlah warga yang masih bertahan di pengungsian sebanyak 1.202 orang yakni Desa Ringinkidul 205 jiwa, Desa Baturagung 727 jiwa dan Desa Cangkring 200 jiwa.
"Tim gabungan juga masih terus melakukan penyisiran terhadap warga terdampak banjir untuk dievakuasi, karena hingga saat ini masih banyak warga di sejumlah desa berada di tengah kepungan banjir," tambahnya Selasa (11/3).
Menurut Koordinator Posko Pengungsian Ribginkudul Idatul Fitroh bahwa jumlah warga yang mengungsi di posko masjid terus bertambah seiring meningkatnya banjir di Grobogan ini. Bahkan banjir yang meluas ke desa sekitarnya dikhawatirkan ajancsemakin meningkat jumlah pengungsian yang ada, apalagi air berasal dari tanggul yang jebol terus menggelontor tidak terbendung.
Sementara itu, Nur Chabib,50, warga Mitreng, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan mengaku merugi karena sawah yang siap penen terendam banjir, meskipun belum mengetahui nasib tanaman padi yang tendam itu namun dipastikan butiran gabah akan rusak. "Rencana dapat dipanen tanggal 20-an, tapi sekarang diterjang banjir," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Sugiri. Petani di Tegowanu, Grobogan. Dia mengatakanair dari tanggul Sungai Tuntang yang terus mengalir menjadikan para petani semakin khawatir terjadi gagal panen. Bahkan jika tidak kunjung surut mungkin akan dilakukan panen dini, karena banjir dengan ketinggian 1 meter tersebut akan membuat butiran padi rusak membusuk.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen secara terpisah mengatakan menghadapi banjir di Grobogan ini, Pemrov Jawa Tengah melakukan backup penanganan terhadap Pemkab Grobogan, yakni menurunkan sejumlah bantuan dan petugas, termasuk upaya perbaikan tanggul sungai yang jebol berkoordinasi dengan BBWS Pemali-Juana .
Menyangkut sawah terendam banjir, Taj Yasin Maimoen mengungkapkan telah melakukan pembicaraan dengan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bahwa segera digelontorkan bantuan benih kepada petani terdampak banjir juga peralatan pertanian. "Saya minta Pemkab Grobogan segera menghitung sawah terdampak banjir, sehingga begitu air surut dapat langsung kembali ditangani," imbuhnya. (E-2)