
CALON wali kota New York City, AS, dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dicecar lebih dari 100 eksekutif dalam acara yang digelar Partnership for New York City sebagai kelompok bisnis berpengaruh. Para hadirin termasuk eksekutif keuangan dan real estat, pengacara berpengaruh, dan segelintir miliarder.
Banyak yang hadir mengatakan mereka terkesan dengan kemampuan pria berusia 33 tahun itu dalam memimpin massa, tetapi tidak merasa lebih nyaman dengan ide-idenya. "Kondisinya bisa saja jauh lebih buruk," kata seorang peserta.
Salah satu isu sensitif yang disalahpahami yaitu intifadah. Sebagai informasi, intifadah adalah peristiwa perlawanan rakyat Palestina atas pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang dimulai pada 1987.
Putra penyintas Holocaust, Bourla mengonfrontasi Mamdani tentang frasa globalisasi intifadah. Sebagian orang menganggap frasa itu sebagai seruan untuk melakukan kekerasan terhadap orang Yahudi.
Namun, Mamdani menjawab bahwa frasa tersebut berarti protes terhadap pendudukan Israel di Gaza. Ia bersedia untuk tidak menggunakan bahasa tertentu, tetapi tidak dengan ide di baliknya.
Meredakan reaksi keras
Ia berjanji akan mencegah penggunaan slogan globalisasikan intifada dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam dengan beberapa eksekutif paling berpengaruh di New York City pada Selasa (15/7). Ini merupakan upayanya meredakan isu yang memicu reaksi keras dari komunitas bisnis dan sekitarnya.
CEO Pfizer, Albert Bourla, dan CEO perusahaan real estat Tishman Speyer, Robert Speyer, menjadi moderator acara tersebut. Yang hadir antara lain CEO Uber Dara Khosrowshahi dan Presiden Vox Media Pam Wasserstein.
Selain tentang intifada, banyak pertanyaan yang menghujani Mamdani. Salah satu pendiri Centerview Partners, Blair Effron, bertanya kepada Mamdani tentang cara dia akan mengelola kota sebesar New York.
CEO Loews, James Tisch, mengajukan pertanyaan tentang pencegahan pelaku pencurian berulang. CEO Related Cos., Jeff Blau, bertanya kepadanya tentang keyakinannya tentang penyitaan properti pribadi.
Mamdani pernah mengatakan bahwa ia banyak mengunggah di media sosial selama bertahun-tahun. Ia menegaskan bahwa sudut pandang dapat berubah atau diambil di luar konteks. Ia pun meminta audiens untuk tidak menyimpan setiap twit lama yang menentangnya.
Pendanaan kepolisian distop
Ketika ditanya soal ia akan menghentikan pendanaan kepolisian, Mamdani berfokus pada usulannya untuk meningkatkan layanan kesehatan mental masyarakat.
Dua pesaing terbesar Mamdani, Wali Kota Eric Adams dan mantan Gubernur Andrew Cuomo, telah berlomba-lomba untuk menggalang dukungan dari kalangan bisnis yang sama. Pekan lalu, Adams berkeliling Manhattan untuk menggalang dana dari industri real estat. Pada Senin, Cuomo mengumumkan bahwa ia tidak akan meninggalkan persaingan dan akan mencalonkan diri sebagai kandidat independen.
Dengan persaingan yang dikhawatirkan sejumlah eksekutif kemungkinan besar tidak akan menyempit, beberapa kini lebih fokus untuk memengaruhi pihak yang mungkin diikutsertakan Mamdani dalam pemerintahan selanjutnya.
Banyak yang memuji Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch--putri James Tisch--atas penurunan angka kejahatan di bawah komandonya. Mamdani mengatakan ia terbuka untuk mempertahankan Tisch di posisinya saat ini. Ketika ditanya tentang Tisch pada pertemuan Selasa, ia mengatakan belum dapat membuat pengumuman personel.
Mamdani telah berkampanye dengan janji untuk membekukan biaya sewa di gedung-gedung alias harga stabil, menawarkan tumpangan bus gratis, dan membuka toko kelontong yang dikelola pemerintah. Ini menjadi bagian dari upayanya untuk membuat kota lebih terjangkau. Ia meningkatkan jangkauannya kepada kalangan bisnis sejak kemenangannya yang menentukan di pemilihan pendahuluan bulan lalu dan baru-baru ini mulai menghubungi para eksekutif keuangan secara langsung.
Pertemuan empat mata
Banyak eksekutif puncak, termasuk Jamie Dimon dari JPMorgan Chase dan Larry Fink dari BlackRock, tidak hadir dalam pertemuan itu. Akan tetapi, beberapa mengatakan mereka memprioritaskan pertemuan empat mata.
Pertemuan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Mamdani mengadakan pertemuan sarapan pribadi di Washington, D.C., dengan rekan sejawatnya dari Partai Republik, Alexandria Ocasio-Cortez, seorang anggota DPR dari Partai Sosialis Demokrat, yang telah lama menjadi musuh Wall Street.
Dalam perjalanan menuju pertemuan tersebut, Mamdani, yang tiba dengan SUV hitam dan mengenakan setelan hitam, mengatakan ia berencana bersikap konsisten dan terbuka kepada para hadirin. Setelah itu, ia mengaku menikmati diskusi tersebut.
"Kami menantikan kesempatan untuk melanjutkan percakapan ini, bahkan dalam menghadapi perbedaan pendapat mengenai kebijakan fiskal," ujar juru bicara kampanye tersebut.
Kemitraan untuk Kota New York beranggotakan bank, firma hukum, dan perusahaan-perusahaan paling berpengaruh di kota tersebut. Kelompok ini mengadakan pertemuan kedua dengan Mamdani pada Rabu (16/7) waktu setempat atau Kamis (17/7) WIB yang akan dihadiri oleh para eksekutif di sektor teknologi. Mereka juga akan mengadakan sarapan pagi bersama Eric Adams pada Kamis pagi. (The Wall Street Journal/I-2)