PT Hutama Karya meresmikan Penanaman Pohon di Nursery Rimba Satwa Foundation (RSF).(MI/Rudi Kurniawansyah)
PT Hutama Karya (Persero) menyelenggarakan kegiatan Seremonial Penanaman Pohon di Nursery Rimba Satwa Foundation (RSF) Rangau Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Mengusung tema “Menumbuhkan Harapan, Menghijaukan Jalur Gajah”, Hutama Karya mewujudkan simbol kolaborasi multipihak dengan RSF, Pemerintah Daerah, masyarakat sekitar, serta komunitas konservasi.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Seksi Bidang 2 Seksi Konservasi Wilayah 3 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Zulmi Gusrul dengan disertai agenda Laporan Kegiatan Program dari RSF dan Laporan Program yang sudah berjalan dari Camat Pinggir.
Adapun agenda utama dari kegiatan ini adalah serah terima dan penanaman secara simbolis bibit pohon dari Hutama Karya kepada masyarakat dusun Bahorok Desa Pinggir, diikuti 30 orang peserta.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Mardiansyah menyampaikan, kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen bersama dalam menyeimbangkan pembangunan infrastruktur dengan upaya pelestarian satwa liar di Riau.
“Perhatian Kami terhadap keberlanjutan lingkungan juga difokuskan pada perlindungan habitat gajah Sumatra yang wilayah jelajahnya melintasi area pembangunan jalan tol,” ujarnya, Rabu (5/11).
Program ini merupakan bentuk tindak lanjut hasil kajian koridor Terowongan Gajah Balai Raja dan strategi konservasi RSF yang menunjukan perlunya pemantauan intensif terhadap pergerakan gajah Codet dan Getar, khususnya saat berada di sekitar kawasan Balai Raja dan pagar tol.
Selain itu, pembinaan habitat di area sekitar terowongan supaya gajar terbiasa menggunakan jalur bawah (underpass) secara konsisten juga sangat disarankan. Hal ini utamanya ditujukan untuk mengendalikan kemungkinan insiden penyeberangan gajah yang menerobos jalur atas jalan tol, bukan melalui terowongan.
Dalam program penguatan konservasi gajah di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) ini, dilakukan upaya penanaman vegetasi pakan alami, seperti rumput gajah, pisang, dan bambu, pemberian mineral garam (salt lick), pemasangan kamera trap untuk memantau satwa, serta penanaman tanaman yang tidak disukai gajah, seperti jeruk liar guna mencegah gajah menembus pagar jalan tol di lintasan atas.
PENANAMAN POHON
Selain itu, program ini juga mencakup penanaman 1000 bibit rumput odot sebagai tambahan, 200 bibit pohon jeruk berduri sebagai penyisip tanaman sebelumnya, serta 20 bibit durian premium yang akan ditanam oleh masyarakat sekitar Jalan Tol Permai sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.
Kepala Seksi Bidang 2 Seksi Konservasi Wilayah 3 BBKSDA Riau Zulmi Gusru menyampaikan dukungannya terhadap program ini. “Semoga kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan memberikan hasil yang berkelanjutan,” ujarnya.
Program konservasi ini menegaskan komitmen Hutama Karya dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pilar lingkungan (Environmental) dan sosial (Social), khususnya aspek pengelolaan ekosistem dan pelibatan masyarakat. Kegiatan ini selaras dengan tujuan ESG nomor 13 dan 15—Climate Action dan Life on Land—yang menekankan pentingnya upaya mitigasi perubahan iklim dan perlindungan keanekaragaman hayati.
“Hutama Karya akan terus bersinergi membangun keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian melalui kolaborasi, kepedulian, dan aksi berkelanjutan,” pungkasnya.(E-2)


















































