Gubernur Kentucky Andy Beshear mengonfirmasi sedikitnya tujuh orang tewas akibat kecelakaan pesawat UPS di Louisville. (WLKY)
JUMLAH korban tewas akibat kecelakaan pesawat kargo UPS di Louisville, Kentucky, bertambah menjadi sedikitnya tujuh orang dan diperkirakan masih akan meningkat. Hal tersebut disampaikan Gubernur Kentucky, Andy Beshear, pada Selasa (4/11) malam waktu setempat.
“Berita dari Louisville malam ini sangat berat. Jumlah korban jiwa telah mencapai sedikitnya tujuh orang, dan angka itu kemungkinan akan bertambah,” ujar Beshear melalui unggahan di platform X. “Petugas tanggap darurat saat ini berada di lokasi, berupaya memadamkan api dan melanjutkan penyelidikan.”
Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, mengatakan selain tujuh korban meninggal, terdapat 11 orang yang mengalami luka-luka. Ia menambahkan, lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dari berbagai wilayah masih bekerja di lokasi untuk memastikan area tersebut aman bagi warga sekitar.
“Kami masih memiliki lebih dari seratus petugas pemadam dari seluruh wilayah yang bekerja keras untuk memastikan keselamatan komunitas kita,” kata Greenberg dalam konferensi pers.
Pemerintah daerah melalui Jefferson County Emergency Management juga tengah memantau kualitas udara di sekitar lokasi kecelakaan. Hal ini dilakukan setelah muncul gumpalan asap hitam tebal yang membentang hingga beberapa mil akibat kebakaran besar yang dipicu insiden tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, pihak berwenang meminta seluruh warga yang berada dalam radius satu mil dari lokasi kejadian untuk tetap berlindung di tempat (shelter in place) hingga kondisi dinyatakan aman.
Pihak UPS menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut. Dalam pernyataan yang dikutip dari CNN afiliasi WAVE, perusahaan menyebutkan, “Kami sangat berduka atas kejadian ini. Doa tulus kami untuk semua pihak yang terlibat. UPS berkomitmen terhadap keselamatan karyawan, pelanggan, dan komunitas yang kami layani, terutama di Louisville, yang menjadi rumah bagi ribuan karyawan kami.”
UPS juga menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan National Transportation Safety Board (NTSB) dan Federal Aviation Administration (FAA) dalam penyelidikan penyebab kecelakaan. “Kami akan bekerja tanpa henti bersama otoritas negara bagian dan lokal dalam upaya penanganan,” demikian pernyataan perusahaan. (CNN/Z-2)


















































