Yunita Ababiel: Ikon Dangdut Indonesia yang Abadi, Profil dan Lagu-lagunya

8 hours ago 5
 Ikon Dangdut Indonesia yang Abadi, Profil dan Lagu-lagunya Yunita Ababiel(Instagram/@yunitababiel)

Siapa Yunita Ababiel?

YUNITA  Ababiel, dengan nama asli Yuyun Sri Wahyuni, adalah penyanyi dangdut senior yang telah meninggalkan jejak mendalam di industri musik Indonesia. Lahir pada 17 Januari 1965 di Bandung, ia dikenal sebagai salah satu ikon dangdut era 1990-an. Namanya mulai dikenal luas melalui lagu-lagu hits seperti Pertengkaran (1997) dan Trauma (1999), yang hingga kini masih digemari lintas generasi.

Sebelum menjadi bintang dangdut, Yunita sempat berkarier sebagai penyanyi pop pada era 1979–1990 dengan nama panggung Jujun N. Ia merilis 12 album pop ciptaan musisi terkenal seperti A. Riyanto dan Rinto Harahap. Transformasinya ke dunia dangdut menandai puncak kariernya, menjadikannya salah satu penyanyi wanita paling berpengaruh di genre ini.

Yunita Ababiel Meninggal: Kabar Duka Dunia Hiburan

Pada Minggu dini hari, 13 Juli 2025, kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Yunita Ababiel meninggal dunia di kediamannya di Depok, Jawa Barat, sekitar pukul 01.00 WIB. Kabar ini pertama kali diumumkan melalui unggahan Instagram Story akun pribadinya, @yunitaababiel, oleh keluarga. Meski penyebab pasti kematian belum diungkap, Yunita diketahui mengidap kanker payudara dan sempat menjalani operasi serta perawatan medis sebelum kepergiannya.

Ucapan belasungkawa mengalir dari penggemar, rekan musisi, hingga tokoh dangdut seperti Rhoma Irama. Dalam unggahannya, Rhoma Irama menyampaikan doa agar Yunita diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan penggemar setia.

Lagu Yunita Ababiel yang Melegenda

Yunita Ababiel dikenal dengan suara khas dan lirik yang menyentuh hati. Berikut adalah beberapa lagu Yunita Ababiel yang menjadi hit dan masih populer hingga kini:

  • Pertengkaran (1997): Lagu ini menjadi titik balik karier Yunita di dunia dangdut, memperkenalkan namanya ke khalayak luas.
  • Trauma (1999): Lagu ini menceritakan kisah patah hati dan trauma cinta, yang sukses menjadi anthem dangdut pada masanya.
  • Terguncang (2002): Menggambarkan kekecewaan dalam cinta, lagu ini memperkuat posisi Yunita sebagai penyanyi dangdut papan atas.
  • Maha Cinta (2018): Lagu religi yang menunjukkan sisi spiritual Yunita, dirilis setelah ia mengenakan hijab.
  • Perasaan Wanita: Lagu ini menggambarkan kerinduan dan harapan seorang wanita, menjadi salah satu karya yang sering dinyanyikan di ajang pencarian bakat.

Lagu-lagu ini tidak hanya populer di panggung dangdut, tetapi juga sering diputar di radio, televisi, dan platform digital, menjangkau penggemar dari berbagai generasi.

Perjalanan Karier Yunita Ababiel

Yunita Ababiel memulai kariernya sebagai penyanyi pop dengan nama Sriwahyuni, merilis album debut Maafkan Sayang pada 1979. Setelah sukses sebagai Jujun N. di era 1980-an, ia beralih ke dangdut pada akhir 1990-an dengan nama Yunita Ababiel. Keputusan ini membawanya ke puncak popularitas, terutama setelah kesuksesan album Trauma.

Selain lagu-lagu hits, Yunita juga dikenal karena dedikasinya dalam berkarya. Ia sempat merilis lagu religi dan berduet dengan Yudi WKB pada Pernah Bersama di tahun 2025, menunjukkan bahwa ia terus aktif hingga akhir hayat. Warisannya sebagai penyanyi dangdut tidak hanya terletak pada lagu, tetapi juga pada kemampuannya menginspirasi generasi baru musisi dangdut.

Kenapa Yunita Ababiel Dicintai?

Yunita Ababiel dicintai karena totalitasnya dalam bermusik dan kemampuan menyampaikan emosi melalui lagu. Lirik-liriknya yang relatable, seperti dalam Trauma dan Terguncang, mampu menyentuh hati pendengar. Selain itu, transformasinya dari penyanyi pop ke dangdut menunjukkan fleksibilitas dan keberanian dalam mengeksplorasi genre baru.

Penggemar juga mengagumi perjuangannya melawan kanker payudara, yang ia jalani dengan penuh semangat. Dukungan dari netizen selama ia sakit menunjukkan betapa besar kasih sayang publik kepadanya. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |