Wetzel’s Pretzels, Kisah Roti Berbentuk Tangan Berdoa

3 weeks ago 14
Wetzel’s Pretzels, Kisah Roti Berbentuk Tangan Berdoa  Roti Pretzels memiliki dua gaya penyajian, yang bertekstur keras ala Eropa serta yang lebih lembut bermazhab Amerika Serikat.(Dok Wetzel’s Pretzels)

Bukan cuma tekstur donat dan adonan pizza yang ramai jadi perdebatan, seperti halnya selera mereka yang suka bubur diaduk dan tak diaduk. Ada juga tekstur pretzel yang kontras, masing-masing punya penggemarnya.

Sajian pretzel dengan permukaan lebih keras, biasanya ditaburi garam kasar dan warnanya gelap mengkilat, dengan adonan didalamnya terasa lembut, telah lebih dulu dikenal di Indonesia. Ada merek pretzel jenis itu yang bisa kita temui di berbagai mal.

Pretzel gaya ini menganut tradisi asalnya di Eropa, kemungkinan besar dari Jerman. Sejenis roti ini berwujud khas, tiga simpul atau belitan. Rasanya asin dan sedikit manis. Selain variasi bentuk simpul, ada pula yang berbentuk tongkat atau salzstangen alias tongkat garam. Di Hungaria, roti jenis ini dinamai Ropi. Adonan utama pretzel dibuat dari tepung terigu, air, gula, dan ragi, dan ditaburi dengan garam kasar. Pretzel dalam versi Eropa dilapisi dengan kilapan dan digarami. Versi yang sangat keras disebut pretzel Bavaria.

Di Amerika Serikat, pretzel populer sebagai roti khas Pennsylvania. Dalam versi Negeri Paman Sam, pretzel yang populer adalah yang bertekstur empuk, lazim disajikan ke dalam mustard.

Pretzel gaya Amerika itulah yang bisa temui di gerai Wetzel’s Pretzels yang dimiliki Erajaya Food & Nourishment (EFN) di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta Selatan serta Puri Indah Mall 2 di Jakarta Barat. Semua adonan dan bahan-bahan dibuat langsung kru dapur di meja kerja yang bisa kita lihat langsung.

Head of Business Unit Wetzel’s Pretzels Jessica Djie kepada media di Jakarta, mengisahkan merek yang dibawa memang jejaring pretzel asal Amerika Serikat (AS). Di sini, pretzel dikawinkan dengan aneka cocolan gurih dan manis. Harganya mulai Rp 19.000 hingga Rp 49.000.

"Sausnya mulai rasa coklat, karamel, dan keju," ujar Jessica.

Tempat makan ini mengusung konsep pesan dan bawa pulang, hanya ada tiga tempat duduk. Di sini, kru dapur dengan telaten membentuk roti yang lahir pada 610 setelah seorang pendeta dari Italia menemukan pretzel sebagai hadiah untuk anak yang rajin belajar. Dia membuat adonan yang dibakar, dengan bentuk lipatan menyerupai lengan-lengan yang bersilangan di dada. Yuk coba! (X-8)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |