
ISRAEL menunda pembebasan tahanan Palestina yang termasuk dalam gelombang ketujuh kesepakatan pertukaran sandera. Kantor Media Tahanan Palestina menuduh Israel mempermainkan kesepakatan dan psikologi para tahanan serta keluarga.
“Perilaku ini sekali lagi mengungkap realitas pendudukan yang tidak menghormati perjanjian dan kesepakatan, karena membuat keluarga menunggu berjam-jam di tengah hujan dengan harapan bertemu dengan tahanan mereka yang dibebaskan," kata Kantor Media Tahanan Palestina dikutip Al Jazeera.
"Tindakan tidak manusiawi ini membutuhkan sikap tegas dari para mediator dan masyarakat internasional untuk memaksa pendudukan melaksanakan kewajibannya tanpa penundaan atau penangguhan," imbuh kantor tersebut.
Otoritas Israel sedianya akan membebaskan 620 tahanan Palestina pada Sabtu waktu setempat sebagai bagian dari pertukaran tawanan gelombang ketujuh pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata Hamas dan Israel.
Namun, kubu Israel menundanya. Penundaan dilakukan hingga konsultasi keamanan dilakukan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Otoritas penyiaran resmi Israel mengatakan Netanyahu akan melakukan konsultasi keamanan lebih dulu.
Konsultasi dilakukan pada negosiasi untuk persiapan tahap kedua perjanjian gencatan senjata. Mengutip Dinas Penjara Israel, media Israel Hayom melaporkan belum ada instruksi untuk pembebasan sandera Palestina dalam gelombang saat ini.
Seorang pejabat dari kantor tahanan Hamas, Nahed Al-Fakhouri, mengatakan Israel berupaya memanipulasi beberapa nama tahanan yang dijadwalkan untuk dibebaskan.
Sebelumnya, sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam sudah menyerahkan enam tawanan Israel kepada Komite Palang Merah Internasional di Rafah dan Kota Gaza. (I-3)