
SEMBILAN korban pemusnahan sisa amunisi kedaluwarsa milik Puspalad TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, yang diledakan pada Senin (12/5) di lahan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut, Jawa Barat masih berada di RSUD Pameungpeuk.
Empat anggota TNI AD telah berhasil diidentifikasi dan langsung dibawa dari RSUD Pameungpeuk menuju Jakarta menggunakan ambulan sekitar pukul 02.30 WIB dan mendapat pengawalan dari Polisi Militer.
Keempat jenazah tersebut adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Perawatan TNI AD Kolonel CPL Antonius Hermawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor CPL Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu April Setiawan.
Perwakilan keluarga korban, Endang, 43, warga Singajaya, Asep, mengatakan, untuk sekarang, keluarga korban ledakan amunisi masih menunggu penyerahan jenazah di RSUD Pameungpeuk.
Jenazah korban belum diserahkan kepada keluarga karena masih dilakukan pencocokan data korban dan keluarga.
"Keluarga kami sejak kemarin langsung diminta petugas rumah sakit, termasuk dari unsur TNI, untuk mencocokan dengan korban termasuk ciri-cirinya. Karena, dari semua jenazah yang ada di kamar mayat memang semuanya mengalami luka bakar dan proses itu masih dilakukan," kata Asep, Selasa (13/5).
Ia mengatakan, almarhum memang bekerja di sebuah proyek dan kejadian yang terjadi bagi keluarganya tidak tahu dan perginya dari rumah akan bekerja.
Namun, setelah kejadian ini membuat keluarganya sangat terpukul karena jumlah korbannya banyak dan untuk sekarang ini masih menunggu diserahterima dari rumah sakit kepada keluarga.
"Endang meninggalkan istri dan 3 anaknya. Keluarga sangat terpukul dalam peristiwa tersebut. Keluarga sudah memberikan identitas diri termasuk ciri-ciri almarhum kepada para petugas, dan mudah-mudahan almarhum ditemukan dengan identitas tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Sistem Informasi RSUD Pamengpeuk Yani Suryani mengatakan proses identifikasi terhadap korban yang sudah teridentifikasi anggota TNI ada 4 orang dan pada pagi hari sudah dibawa ke Jakarta, untuk warga sipil ada 5 orang dan 4 orang belum teridentifikasi harus diperiksa Tim DVI.
"Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat dan Polres Garut masih melakukan autopsi terhadap para korban dan memang jenazah korban sampai saat ini masih belum diserahkan kepada keluarga. Petugas masih meminta kepada keluarga mengumpulkan data identitas dan ciri-ciri korban," paparnya.
Berdasarkan data korban yang meninggal adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Perawatan TNI AD Jakarta Kolonel CPL Antonius Hermawan, Mayor Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Jakarta CPL Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu April Setiawan.
Sementara dari warga sipil adalahAgus Bin Kasmin warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, Ipan Bin Obar warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, Anwar Bin Inon, warga Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk, Endang, warga Singajaya, Yus Ibing Bin Inon, warga Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk, Iyus Rijal, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, Toto, warga Cimerak, Kecamatan Cibalong, Dadang, warga Kampung Sakambangan, Kecamatan Cibalong, Rustiawan, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong. (Z-1)