
MOBIL listrik Polytron resmi diluncurkan di pasar Indonesia dengan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen. Pencapaian ini menandai langkah strategis perusahaan dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik berbasis lokal di Indonesia.
Komitmen Polytron dalam Meningkatkan TKDN Mobil Listrik
Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, mengungkapkan bahwa capaian TKDN 40 persen merupakan hasil optimalisasi penggunaan komponen lokal dalam produksi mobil listrik mereka. “Pada tahap awal, kami fokus pada komponen lokal yang dapat kami jangkau. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung industri otomotif dan komponen dalam negeri,” kata Tekno di Jakarta, Selasa (6/5).
Rincian Komponen Lokal dalam Mobil Listrik Polytron
Beberapa komponen utama yang berkontribusi dalam perhitungan TKDN antara lain:
-
Speaker produksi dalam negeri
-
Ban dari pemasok lokal
-
Baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) dari produsen yang beroperasi di Indonesia
“Kami telah bekerja sama dengan pemasok baterai lokal, sehingga baterai juga masuk dalam perhitungan TKDN 40 persen ini,” tambah Tekno.
Keamanan Baterai LFP Jadi Prioritas
Pemilihan baterai jenis Lithium Ferro Phosphate (LFP) tidak hanya mendukung TKDN, tetapi juga mempertimbangkan aspek keamanan. “Menurut tim kami, LFP memiliki catatan keamanan yang lebih baik. Ini penting karena sebagai pemain baru, kami tidak ingin mengambil risiko besar,” tegas Tekno.
Strategi Jangka Panjang Polytron dalam Industri EV
Dengan capaian awal TKDN sebesar 40 persen, Polytron menargetkan peningkatan lebih lanjut melalui produksi komponen secara mandiri. “Kami sedang mengkaji potensi produksi in-house untuk beberapa part yang memungkinkan,” ujar Tekno.
Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi produsen mobil listrik lokal yang tak hanya merakit, tetapi juga membangun rantai pasok otomotif nasional.
Penutup: Peluang dan Tantangan Industri Mobil Listrik Indonesia
Keberhasilan Polytron dalam meraih TKDN 40 persen memberikan harapan baru bagi perkembangan mobil listrik Indonesia. Pemerintah sendiri terus mendorong peningkatan TKDN melalui insentif dan regulasi demi menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan harga yang lebih terjangkau.
Dengan fokus pada penggunaan komponen lokal dan teknologi yang aman, Polytron menegaskan posisinya sebagai salah satu pelopor dalam industri kendaraan listrik nasional.