Pengobatan Tradisional: Warisan Lampau, Harapan Masa Depan

1 day ago 8
 Warisan Lampau, Harapan Masa Depan Parliani, S.Kep., Ners., MNS(Dok Pribadi)

PENGOBATAN tradisional ialah warisan budaya yang dilakukan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Saat ini kita merasakan pengobatan tradisional masih melekat erat dengan masyarakat, adat dan budaya. Pengobatan tradisional ini dilestarikan dan dipercaya sebagai solusi kesehatan dan penyembuh banyak penyakit.

Sejak dari zaman dulu, sejak ribuan tahun lalu, pengobatan tradisional yang berasal dari tanaman obat menjadi bagian tidak terpisahkan dari peradaban manusia. Pengobatan tradisional tercatat di banyak sejarah dan warisan kuno. Sebagai contoh, naskah kuno Tetamba, naskah kuno berbahasa Jawa Cirebon dan Arab, merupakan koleksi kuno yang disimpan oleh pemangku adat Keraton Kacirebon, Bambang Irianto (Hidayani, 2023).

Adalagi naskah kuno Veda yang terdapat di India, berisi tentang pengetahuan tradisional khasiat bahan-bahan alam sebagai pengobatan pilihan. Hal ini menunjukkan bahwa warisan kuno sejarah menuliskan tentang pengobatan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami alam yang ada di sekitar kita.

Proses berpikir

Pengobatan tradisional terdengar sangat kuno, tetapi ini bukan sekadar sejarah dan romantisme masa lampau. Pengobatan tradisional menggambarkan proses berpikir manusia, proses pencarian, proses observasi dan proses mewariskan pengetahuan lintas generasi. Banyak sekali tanaman dari alam yang hingga kini menjadi bahan dalam menyembuhkan penyakit, mengawetkan makanan, hingga mencegah penularan wabah penyakit. Di balik khasiatnya, banyak senyawa aktif yang bisa dibuktikan secara ilmiah melalaui proses penelitian komprehensif dan uji laboratorium, dari senyawa antioksida hingga antitumor.

Adapun penelitian di salah satu daerah di Sambas, Kalimantan Barat, pengobatan tradisional ialah identitas budaya yang tidak lekang oleh waktu, menjadi bagian dari penghormataan terhadap warisan budaya dan dipercaya sebagai bagian dari perilaku pencarian pengobatan masyarakat (Parliani & Pearkao, 2025).

Pengobatan tradisional memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat terlebih warga yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budaya suku yang mereka anut. Mereka percaya sesuatu yang alami tidak akan menghasilkan dampak negatif bagi tubuh.

Tren meningkat

Di tengah kemajuan teknologi medis saat ini, pengobatan tradisional justru menunjukkan tren meningkat semakin kuat. Beberapa negara memiliki pengobatan khas tersendiri yang sudah mendunia seperti traditional Chinese medicine, akupuntur dari Tiongkok, Thai massage dari Thailand, dan jamu dari Indonesia. Hal ini bukan menunjukkan penolakan terhadap kemodernan dunia media tetapi karena pengobatan tradisional masih memiliki ruang di hati masyarakat yang sepenuhnya belum diisi oleh sistem kesehatan modern.

Namun, tantangan yang dihadapi saat ini ialah bagaimana memastikan keamanan dan keefektifan pengobatan tradisional terlebih yang sudah menjadi produk herbal. Produk herbal ini juga sudah menjamur di masyarakat sehingga menjadikannya isu krusial dalam tatanan pelayanan kesehatan.

Hal ini memerlukan regulasi, standarisasi, dan riset mendalam agar masyarakat tidak sekadar menjalankan tradisi tetapi memiliki dasar ilmiah untuk meminimalisasi dampak negatif atau ketidakamanan penggunakan produk herbal. Adapun ramuan dan rebusan tradisional alami masih belum memiliki takaran jelas untuk tingkat efektivitas optimalnya. Takaran masih dari hasil prediksi dan pengetahuan turun temurun.

Perlu batasan dan aturan

Indonesia negeri yang sangat kaya warisan alamnya. Sayang, warisan alam hayati dengan banyak pengobatan tradisional, baik ramuan atau rebusan belum terkolaborasi aktif dengan pengobatan medis. Dengan kata lain, belum optimal memiliki batasan dan aturan bagaimana mengintegrasikan pengobatan tradional dengan medis sehingga nilai budaya warisan lampau tetap menjadi bagian unik dari masyarakat Indonesia bahkan menjadi identitas budaya yang bisa dikenal dan dikenal di tingkat dunia.

Harapan masa depan terletak dari integrasi dan kolaborasi antara ilmu pengetahuan akan pengobatan tradisional dan sains modern. Tanaman obat yang tumbuh di seluruh negeri ini memiliki potensi besar dalam pengembangan penemuan obat-obat baru sebagai senyawa aktif yang bisa membantu meringankan beban kesehatan global saat ini.

Kita tidak sedang mundur ke belakang tetapi kita sedang melangkah maju dengan membawa kearifan lokal dan warisan luhur nenek moyang dengan menggabungkannya pada kecanggihan teknologi saat ini. Di sinilah upaya melestarikan warisan lampau bukan sekadar warisan tetapi sebuah harapan.

Solusi permasalahan kesehatan

Sudah saatnya pengobatan tradisional bukan saja alternatif atau pelengkap tetapi menjadi bagian dari solusi permasalahan kesehatan. Pemerintah diharapkan mampu mendorong kegiatan riset berbasis bukti terhadap praktik-praktik identifikasi tanaman obat, mulai dari uji efektivitas hingga bagaimana melakukan standarisasi bahan dan metode.

Jika ramuan atau rebusan seperti jamu terbukti secara ilmiah dan diterima di masyarakat luas, mengapa tidak menjadi bagian yang bisa ditanggung oleh asuransi kesehatan secara resmi untuk meningkatkan imunitas serta produktivitas dan mewariksan budaya identitas.

Namun, ada yang perlu kita ingat pengobatan tradisional tidak boleh menggantikan pengobatan medis terutama untuk penyakit serius. Pendidikan menjadi kunci dan kolaborasi pondasi utama dalam mengintegrasikan pengobatan tradisional dan medis agar sejalan, saling mendukung, dan tidak bertentangan apalagi hingga menggangu pengobatan pasien yang sedang berjalan. Masyarakat dapat diberikan pengetahuan kapan mereka bisa mengandalkan pengobatan tradisional dan kapan mereka harus segera pergi ke pelayanan kesehatan.

World Health Organization (WHO) pada 2023 menggambarkan bahwa peningkatan kualitas hidup merupakan kunci dari strategi promosi untuk pencegahan dan penularan penyakit. Pengelolaan dan evaluasi yang sistematis terhadap pengobatan tradisional tidak hanya menjaga warisan budaya dari leluhur tetapi juga menjadi peluang pengenalan budaya identitas serta peningkatan ekonomi dan berdampak pada penurunan beban kerja kesehatan nasional. Oleh karena itulah, warisan budaya lampau bisa menjadi harapan untuk masa depan negara yang lebih kaya akan tradisi dan ilmu pengetahuan.

Referensi
1. Hidayani, F. (2023). Ramuan Tradisional Nusantara Abad Ke-16. Naskah Tetamba Cirebon. Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 11 (2). https://doi.org/10.24235/tamaddun.v11i2.15092
2. Parliani, & Pearkao, C. (2025). Factors And Conditions of Recognition of People with Diabetes Using Alternative Health Care (AHC) In Sambas, Indonesia. 14 (8), 528–542.
3. WHO. (2023). Integrating traditional and complementary medicine into health systems: social, economic and health considerations. WHO Technical Brief, June, 1–3. https://www.cbd.int/health/SOK-biodiversity-

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |