
PEMERINTAH Kabupaten Bogor akan mengelar Taman Budaya X Bogorun 2025. Lomba lari itu menjadi yang pertama dengan rute bersertifikasi nasional dari PB PASI. Dengan target 4.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, kegiatan itu diharapkan akan menjadi tonggak baru dalam peta sport tourism nasional, menandai kebangkitan olahraga, ekonomi, dan budaya di Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan kebanggaannya atas lahirnya ajang tersebut.
“Kami sangat antusias menyambut Taman Budaya X Bogorun 2025 sebagai langkah nyata menjadikan Kabupaten Bogor sebagai destinasi sport tourism unggulan di Indonesia. Lomba ini tidak hanya mempromosikan gaya hidup sehat, tetapi juga mengangkat warisan budaya dan potensi ekonomi lokal kami,” ungkap Rudy dalam rilis pers yang diterima (9/5).
Digelar pada Minggu (11/5) di kawasan Taman Budaya, Sentul City, Kabupaten Bogor, acara itu merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Bogor dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI), serta dikelola oleh IdeaRun Race Management.
Lebih lanjut, Rudy menambahkan bahwa penyelenggaraan event ini pun akan menjadi pembuka rangkaian perayaan Hari Jadi Bogor ke-543. Selain itu ditargetkan akan menjadi kegiatan rutin yang merupakan bagian dari visi jangka panjang Kabupaten Bogor.
“Kami ingin menjadikan Taman Budaya X Bogorun ini sebagai agenda tahunan yang tidak hanya mendatangkan ribuan pelari, tetapi juga membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Harapan kami, ajang ini akan memperkuat identitas Kabupaten Bogor sebagai kota yang sehat, aktif, dan berbudaya,” tambahnya.
Taman Budaya X Bogorun 2025 mengusung filosofi lokal Kuta Udaya Wangsa yang diinterpretasikan dalam tiga kategori lomba, yaitu Kuta 5k, Udaya 10k, Wangsa half marathon (21,097 km).
Event ini juga menghadirkan semangat inklusivitas, dengan keikutsertaan lima peserta Wheelchair Exhibition Race dan 10 Insan Berkebutuhan Khusus (IBK) dari NPCI. Selain itu, rangkaian kegiatan juga akan memperkuat nilai budaya melalui partisipasi KORMI dan pertunjukan seni lokal.
Berdasarkan data peserta, dominasi pelari berasal dari wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, dengan usia mayoritas dari kalangan milenial dan Gen Z. Dari segi dampak, acara ini diproyeksikan menghasilkan perputaran ekonomi hingga belasan miliar rupiah, mendorong aktivitas UMKM, sektor transportasi, akomodasi, dan kuliner.
Taman Budaya X Bogorun 2025 juga diproyeksikan sebagai sumber baru pendapatan asli daerah (PAD) di masa mendatang, dengan potensi untuk dikembangkan dalam bentuk kemitraan dan sponsorship berkelanjutan. (M-3)