Tiongkok Temukan Garis Pantai Kuno di Mars, Benarkan Lautan Pernah Mengalir?

1 week ago 11
Tiongkok Temukan Garis Pantai Kuno di Mars, Benarkan Lautan Pernah Mengalir? Penemuan garis pantai di Mars(Dok. Freepik)

BUKTI terbaru yang mengejutkan dunia ilmiah telah terungkap! Penjelajah Zhurong milik Tiongkok berhasil menemukan jejak garis pantai kuno di Mars, membuktikan bahwa miliaran tahun lalu, planet merah ini bukanlah gurun tandus seperti sekarang, melainkan pernah memiliki lautan luas yang mengalir di permukaannya.

Garis Pantai Misterius di Mars: Bukti Baru yang Mengubah Sejarah?

Temuan ini diperoleh dari data yang dikumpulkan Zhurong sejak mendarat di Utopia Planitia, sebuah dataran luas di belahan utara Mars, pada 2021.

Bersama dengan data dari pesawat ruang angkasa Tianwen-1 milik Tiongkok serta pengorbit NASA, ilmuwan kini yakin bahwa mereka sedang melihat jejak garis pantai prasejarah yang menjadi bukti kuat adanya lautan yang pernah membentang di Mars miliaran tahun lalu.

Peneliti mengidentifikasi formasi geologi unik, seperti palung raksasa, saluran sedimen, hingga gunung berapi lumpur, yang semuanya mengindikasikan bahwa air pernah menggenangi area tersebut.

Bahkan, hasil analisis memperkirakan bahwa lautan itu mulai terbentuk sekitar 3,68 miliar tahun yang lalu, sebelum akhirnya menghilang sekitar 3,42 miliar tahun lalu akibat pendinginan ekstrem dan penguapan atmosfer.

"Kami menemukan bukti kuat bahwa Utopia Planitia dulunya adalah wilayah perairan luas. Ini semakin memperkuat teori bahwa Mars pernah memiliki ekosistem yang memungkinkan kehidupan," ungkap Bo Wu, ilmuwan planet dari Universitas Politeknik Hong Kong, yang menjadi penulis utama studi ini dalam jurnal Scientific Reports.

Air di Mars = Kehidupan? Ilmuwan Semakin Dekat dengan Jawabannya!

Keberadaan air selalu dikaitkan dengan kemungkinan adanya kehidupan, dan temuan ini membuka lebih banyak peluang untuk memahami apakah Mars pernah menjadi rumah bagi mikroorganisme asing di masa lalu.

"Saat Mars masih memiliki atmosfer tebal dan lebih hangat, kehidupan mikroba jauh lebih mungkin berkembang," tambah Sergey Krasilnikov, salah satu peneliti utama dalam proyek ini.

Selain itu, studi lain yang diterbitkan NASA pada Agustus lalu menemukan bahwa reservoir air cair raksasa masih tersimpan jauh di bawah permukaan Mars, terkubur dalam bebatuan retak. Jika air ini bisa diakses, bukan tidak mungkin manusia bisa bertahan hidup di Mars di masa depan.

Rover Zhurong, yang namanya diambil dari dewa api dalam mitologi Tiongkok, telah beroperasi di Mars sejak 2021 menggunakan enam instrumen canggihnya. Meski awalnya hanya dirancang untuk bertahan tiga bulan, misi ini melampaui ekspektasi dan terus memberikan data berharga hingga akhirnya memasuki hibernasi pada 2022 akibat akumulasi debu yang berlebihan.

Namun, meskipun Zhurong kini tak lagi aktif, jejak yang ditinggalkannya telah membawa umat manusia selangkah lebih dekat untuk memahami masa lalu Mars yang penuh misteri. Jika benar bahwa lautan pernah mengalir di sana, apakah mungkin kehidupan juga pernah ada?

Temuan ini tidak hanya mengubah cara kita melihat Mars, tetapi juga membuka peluang baru bagi eksplorasi antariksa dan kemungkinan kolonisasi manusia di masa depan.

Para ilmuwan kini semakin dekat untuk mengungkap apakah planet merah ini bisa dihidupkan kembali. Dengan teknologi yang semakin maju, siapa tahu, mungkin suatu hari nanti manusia benar-benar akan menjelajahi pantai-pantai kuno di Mars. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |