
PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto batal melakukan mutasi terhadap Letjen Kunto Arief Wibisono dari jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
Sebelumnya, putra Wakil Presiden keenam Try Sutrisno itu sempat menjadi satu dari 237 perwira tinggi TNI yang terdampak rotasi jabatan dan dimutasi sebagai staf ahli Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengungkap, pembatalan mutasi terhadap Kunto tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554A/IV/2025 per 30 April 2025.
"Yang berisi tentang adanya perubahan dari Kep/554/IV2025 yagn dikeluarkan 29 April," ungkapnya lewat konferensi pers darng, Jumat (2/5).
Kristomei menjelaskan, pembatalan dilakukan karena beberapa pos yang terdampak rangkaian alur mutasi Kunto tidak dapat digeser untuk saat ini. Namun, ia tidak menjelaskan siapa saja perwira tinggi yang tak digeser selain Kunto.
"Dari rangkaian gerbongnya yang harus berubah mengikuti alurnya Pak Kunto itu, ada beberapa yang memang belum bisa bergeser saat ini," jelas Kristomei.
Ia menegaskan, pembatalan mutasi terhadap Kunto murni persoalan rangkaian perwira tinggi lainnya yang tak dapat bergeser. Hal itu disampaikan Kristomei saat disinggung ihwal keterlibatan Try dalam penandatangan sikap politik Forum Purnawirawan TNI yang salah satunya meminta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan.
"Tidak terkait dengan hal-hal lain. Karena yang namanya sidang Wanjakti itu sudah diputuskan oleh sidang Dewan Jabatan Kepangkatan Tertinggi," tegas Kristomei.
Pergantian jabatan Letjen Kunto Arief Wibowo awalnya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I cukup menghebohkan. Pasalnya Kunto baru menjabat 4 bulan sebagai Pangkogabwilhan I atau tepatnya dilantik pada Januari 2025.
Letjen Kunto merupakan anak putra Wakil Presiden periode 1993-1998 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Beberapa hari lalu, Try Soetrisno berada di barisan terdepan Forum Purnawirawan TNI yang mengajukan delapan tuntutan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu tuntutan yang paling menarik perhatian publik adalah permintaan untuk memberhentikan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wapres RI.(Tri/P-1)