Tingkatkan Teknologi dan Inovasi, Populix Raih Rp72 Miliar dari Pendanaan Seri B

1 day ago 8
Tingkatkan Teknologi dan Inovasi, Populix Raih Rp72 Miliar dari Pendanaan Seri B Populix, perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia, memperoleh pendanaan US$4,3 juta atau setara Rp72 miliar pada penutupan pertama putaran pendanaan Seri B.(Dok. Populix)

POPULIX, perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia,  memperoleh pendanaan US$4,3 juta atau setara Rp72 miliar pada penutupan pertama putaran pendanaan Seri B. Pendanaan tersebut dipimpin MSW V Asia Fund X, dengan partisipasi dari investor Intudo Ventures, Altos Ventures, dan Acrew Capital.

Co-Founder dan Chie Executive Officer (CEO) Populix Timothy Astandu mengungkapkan, dengan pendanaan ini pihaknya akan memperkuat fundamental bisnis dengan mengembangkan layanan dan memanfaatkan teknologi untuk berinovasi.

"Selain itu, Populix juga berharap dapat mengembangkan sayap ke Asia Tenggara, seiring dengan tingginya kebutuhan klien saat ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/4).

Sejak berhasil mendapatkan pendanaan Seri A tahun 2022 lalu, Populix mengaku berupaya memperluas akses masyarakat terhadap riset. Pada 2023, Populix meluncurkan layanan Policy & Society Research, untuk membantu organisasi dan pemerintah dalam menganalisa sentimen publik, dampak kebijakan, dan tren ekonomi dan sosial.

Di sisi teknologi, Populix mengembangkan fitur NeXa, asisten riset berbasis kecerdasan buatan atau AI yang dapat membantu memandu pengguna dalam melakukan riset. Mulai dari merancang dan membuat kuesioner, mengakses kumpulan responden sesuai target, hingga menarik
kesimpulan.

Populix, lanjut Timothy, juga berhasil memperluas cakupan industri, meliputi klien sektor telekomunikasi dan pemerintahan, yang menunjukkan rekam jejak pertumbuhan Populix di industri riset. Hal ini juga menggarisbawahi tingkat kepercayaan klien terhadap berbagai inovasi Populix untuk memastikan data dan insights yang relevan dengan bisnis dan institusi mereka.

Selain itu, perusahaan tersebut juga tengah membangun synthetic respondents, sebuah persona buatan yang dihasilkan oleh mesin pembelajaran AI atau machine learning untuk meniru respons manusia dan memungkinkan proses pengumpulan data yang lebih cepat. Hal ini untuk mengoptimalkan pelaksanaan riset konsumen.

"Melalui pendanaan Seri B yang diterima, Populix akan terus mengembangkan dan melatih model AI guna mengautomasi proses riset agar lebih cepat dan dapat diandalkan," ungkap Timothy.

Jeffrey Seah selaku Founder and General Partner of MSW Ventures mengaku sudah mengenal dan mengikuti perjalanan Populix sejak tahap Pra-Seri A. Pihaknya telah menyaksikan jaringan data milik Populix yang luas dapat memberikan perluasan akses.

Populix, ungkapnya, memadukan kedalaman penelitian tradisional dengan kecepatan data sintetis dan teknologi AI yang unggul dalam hal kecepatan, akurasi, dan kemampuan tindakan yang belum pernah ada sebelumnya.

"Hal ini memungkinkan Populix memperluas layanan di berbagai wilayah, dan mendorong gelombang inovasi berikutnya di sektor riset pasar," ucap Jeffrey.

Founder Partner Intudo Patrick Yip menambahkan, sebagai salah satu investor pertama Populix, pihaknya juga telah mengikuti pertumbuhan Populix sejak memimpin putaran pendanaan Pra-Seri A. Katanya, keikutsertaan Intudo bersama dengan investor lainnya dalam putaran Seri B ini menunjukkan keyakinan berkelanjutan terhadap visi dan kemampuan Populix dalam mengeksekusi bisnis mereka.

"Bahkan di tengah tantangan pasar saat ini, Populix terus tumbuh dan membuktikan nilainya melalui wawasan berbasis data yang diandalkan oleh para pelaku bisnis," klaimnya. (Ins/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |