Tersangka Penembakan 2 Staf Kedutaan Israel Didakwa Pembunuhan Tingkat Pertama

7 hours ago 4
Tersangka Penembakan 2 Staf Kedutaan Israel Didakwa Pembunuhan Tingkat Pertama Jaksa AS Jeanine Pirro mengatakan tersangka penembak mati dua staf kedutaan Israel didakwa pembunuhan tingkat pertama.(Media Sosial X)

TERSANGKA yang dituduh menembak mati dua staf kedutaan Israel di luar Museum Yahudi di Washington DC, didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, serta pembunuhan terhadap pejabat asing dan tuduhan terkait senjata api.

Serangan pada Rabu malam tersebut sedang diselidiki sebagai kejahatan kebencian, dan dakwaan tambahan kemungkinan akan diajukan, kata Jaksa AS Jeanine Pirro dalam konferensi pers.

"Ini adalah kasus yang memenuhi syarat hukuman mati," katanya pada Kamis, seraya menambahkan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah jaksa akan memutuskan menuntut hukuman mati.

Steve Jenson dari kantor FBI wilayah Washington DC menyebut pembunuhan itu sebagai "tindakan teror dan kekerasan yang ditujukan terhadap komunitas Yahudi".

Pasangan Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim ditembak mati di luar acara di Museum Yahudi Ibu Kota di Washington DC sekitar pukul 21:08 waktu setempat (02:08 BST), kata polisi. Tersangka melepaskan tembakan ke arah sekelompok orang yang baru keluar dari acara, menewaskan dua korban tersebut.

Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Elias Rodriguez, 30, dari Chicago. Ia ditangkap di lokasi tak lama setelah penembakan.

Pejabat mengatakan ia terlihat mondar-mandir di luar museum sebelum menembak. Saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa awalnya ia disangka sebagai warga yang trauma dan sempat diberi bantuan di dalam museum.

Polisi menyebut tersangka juga meneriakkan "bebaskan Palestina" sebelum ditahan.

Tersangka tiba di wilayah Washington DC sehari sebelumnya, kata Jenson, dan penyelidik masih melacak keberadaannya sebelum serangan. Pejabat meyakini ia datang ke Washington DC untuk menghadiri konferensi kerja.

Akun media sosial yang dikaitkan dengan tersangka menunjukkan ia bekerja di American Osteopathic Information Association (AOIA) di Chicago sebagai spesialis administrasi sejak 2024.

Dalam sidang pengadilan pada Kamis, tersangka didakwa dan diperintahkan tetap ditahan. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 18 Juni.

Antisemitisme

Duta Besar Israel untuk AS, Yechiel Leiter, mengatakan tak lama setelah penembakan bahwa Lischinsky berencana melamar Milgrim dalam perjalanan mereka yang akan datang ke Yerusalem. "Mereka pasangan yang indah," kata Leiter dalam konferensi pers.

Vigili untuk Milgrim dijadwalkan pada Kamis di kota asalnya, Kansas City. Ia sebelumnya pernah menyuarakan kekhawatirannya tentang antisemitisme dalam kehidupan publik Amerika. Pada 2017, ia diwawancarai oleh stasiun TV lokal setelah sekolahnya di Kansas dirusak dengan simbol swastika Nazi.

"Aku khawatir pergi ke sinagoga, dan sekarang aku harus khawatir akan keselamatan di sekolah — dan itu seharusnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan," kata Milgrim yang kala itu berada di tahun terakhir sekolah menengah.

Bertindak Sendiri

Polisi menyatakan tersangka tidak pernah masuk radar mereka dan tidak memiliki riwayat interaksi dengan penegak hukum. Ia mengakui serangan itu dan diyakini bertindak sendiri.

Senjata yang digunakan adalah pistol 9mm yang dibeli secara legal di Illinois pada Maret 2020. Illinois dikenal memiliki salah satu undang-undang senjata paling ketat di AS.

Akun media sosial tersangka juga menunjukkan bahwa ia aktif dalam gerakan pro-Palestina. Pejabat menyatakan sedang memeriksa perangkat elektroniknya dan terlihat menggeledah rumah yang terkait dengan tersangka di Chicago pada Kamis.

Salah satu tetangganya di Chicago, John Wayne Fry, mengatakan kepada wartawan ia tinggal di gedung apartemen yang sama dengan tersangka selama sekitar satu tahun. Tersangka menempelkan foto seorang anak Palestina-Amerika yang dibunuh di Chicago pada 2023 di depan flat-nya, kata Fry.

Pelaku pembunuhan anak berusia enam tahun, Wadee Alfayoumi, baru saja divonis bersalah atas kejahatan kebencian awal bulan ini. Pejabat mengatakan pelaku termotivasi oleh kebencian terhadap Islam dan konflik di Gaza. Masih belum jelas apakah tersangka memiliki hubungan langsung dengan keluarga anak tersebut.

Jojo Kalin, salah satu penyelenggara acara di Washington DC, mengatakan kepada BBC bahwa acara yang dihadiri para korban berfokus pada bagaimana membangun koalisi untuk membantu masyarakat yang menderita di Gaza di tengah perang Israel-Hamas yang masih berlangsung.

Ia menambahkan, "Sangat ironis bahwa yang sedang kami bahas adalah membangun jembatan, lalu kami semua justru dihantam dengan kebencian seperti ini." (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |