Teleskop James Webb Temukan Senyawa Pembentuk Kehidupan di Luar Galaksi Bima Sakti

1 week ago 17
Teleskop James Webb Temukan Senyawa Pembentuk Kehidupan di Luar Galaksi Bima Sakti Untuk pertama kalinya, ilmuwan menemukan senyawa organik kompleks di sekitar bintang muda di luar Galaksi Bima Sakti menggunakan teleskop James Webb.(NASA/ESA)

UNTUK pertama kalinya, para ilmuwan menemukan sejumlah senyawa kompleks pembentuk kehidupan di es yang mengelilingi bintang muda di luar Galaksi Bima Sakti.

Penemuan ini dilakukan menggunakan James Webb Space Telescope (JWST) dan diumumkan melalui studi yang diterbitkan pada 20 Oktober di Astrophysical Journal Letters. Para peneliti mendeteksi lima senyawa karbon kompleks di sekitar sebuah protobintang bernama ST6, yang berada di Awan Magellan Besar (Large Magellanic Cloud), galaksi kecil yang mengorbit dekat Bima Sakti.

Awan Magellan Besar berjarak sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi dan dikenal sebagai galaksi katai dengan bintang-bintang panas dan terang yang menghasilkan radiasi ultraviolet kuat. Galaksi ini juga memiliki kandungan unsur berat seperti karbon, nitrogen, dan oksigen yang lebih sedikit dibandingkan Bima Sakti, menjadikannya serupa dengan kondisi galaksi di masa awal alam semesta.

“Apa yang kami pelajari di Awan Magellan Besar dapat membantu memahami galaksi-galaksi yang lebih jauh ketika alam semesta masih muda,” kata Marta Sewilo, astronom dari University of Maryland dan NASA Goddard Space Flight Center, dalam pernyataannya. “Kondisi ekstrem ini menunjukkan bagaimana kimia organik kompleks dapat terbentuk bahkan di lingkungan yang primitif, dengan ketersediaan unsur berat yang sangat terbatas.”

Dengan memanfaatkan kemampuan inframerah JWST, para peneliti mendeteksi lima molekul kompleks di es di sekitar ST6, metanol, asetaldehida, etanol, metil format, dan asam asetat. Dari kelima senyawa tersebut, hanya metanol yang pernah ditemukan sebelumnya di protobintang di luar Bima Sakti.

“Asam asetat, komponen utama pada cuka, bahkan belum pernah ditemukan secara pasti di es luar angkasa sebelumnya,” jelas Sewilo. “Kualitas data dari teleskop Webb memungkinkan kami mendapatkan informasi yang belum pernah kami miliki sebelumnya.”

Tim peneliti juga menemukan sinyal yang mungkin berasal dari glikolaldehida, senyawa yang dapat bereaksi dengan molekul lain membentuk ribosa, komponen penting dalam RNA (ribonukleat), salah satu unsur dasar kehidupan.

Temuan ini menunjukkan reaksi kimia di permukaan partikel debu dapat menghasilkan molekul kompleks bahkan di lingkungan keras seperti Awan Magellan Besar. Dalam penelitian selanjutnya, para ilmuwan berencana mencari senyawa serupa di protobintang lain, baik di Bima Sakti maupun galaksi terdekat.

“Dengan penemuan ini, kami membuat langkah besar dalam memahami bagaimana kimia kompleks muncul di alam semesta dan membuka peluang baru untuk mempelajari asal-usul kehidupan,” tutup Sewilo. (Space/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |