Tanda Penghargaan Djoko Sarwono untuk Penanggulangan Kebutaan

2 hours ago 1
Tanda Penghargaan Djoko Sarwono untuk Penanggulangan Kebutaan Ilustrasi.(Freepik)

TANDA Penghargaan Djoko Sarwono merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) yang diberikan kepada individu atau institusi nondokter mata yang dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam mendukung upaya penanggulangan kebutaan di Indonesia. Penghargaan ini diambil dari nama Prof. Djoko Sarwono, salah satu tokoh pelopor oftalmologi komunitas di Indonesia yang dikenal atas dedikasinya dalam memperluas akses layanan kesehatan penglihatan bagi masyarakat.

Diberikan sejak 2023, penghargaan ini bukan hanya menilai kontribusi material, tetapi juga menekankan program berkelanjutan, nilai kemanusiaan, serta kolaborasi yang berdampak nyata bagi kesehatan penglihatan masyarakat luas. Tahun ini, Optik Tunggal menjadi salah satu penerima penghargaan tersebut bersama dengan institusi/perusahaan lain yang juga berkontribusi di bidang yang sama.

"Pemilihan itu berdasarkan program berkelanjutan dan dampak sosial yang dihasilkan dari inisiatif CSR kami, terutama dalam membantu anak-anak katarak yang mengalami gangguan penglihatan sejak lahir. Fokus perusahaan tidak hanya pada aspek distribusi kacamata khusus, melainkan juga pada pembangunan sistem yang memperluas akses layanan pemeriksaan penglihatan anak," ujar Alexander F. Kurniawan, CEO Optik Tunggal, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9).

Program CSR Congenital Cataract yang dijalankan Optik Tunggal dan bermitra bersama Zeiss, produsen lensa optik di dunia sejak 2018, membantu ratusan anak pascaoperasi dengan memberikan lensa korektif dan frame khusus. Dengan desain dari teknologi lensa Zeiss, lensa yang seharusnya tebal dan berat dapat dibuat lebih tipis, ringan, dan nyaman untuk kebutuhan visual anak-anak usia dini. Program ini juga melibatkan pemeriksaan mata gratis dan edukasi keluarga.

Selain aspek teknis, keunikan program ini terletak pada pendekatan kemitraan berlapis. Perusahaan membangun kolaborasi erat dengan rumah sakit daerah, serta para dokter mata dari berbagai kota di Indonesia.

Tujuannya menjangkau wilayah-wilayah dengan keterbatasan akses layanan optik. "Sesungguhnya penghargaan ini milik semua pihak yang bersama-sama menjalankan misi ini, termasuk dokter, tenaga medis, rumah sakit, hingga keluarga anak-anak pejuang congenital cataract," pungkas Alexander. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |