Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48 Lengkap

1 week ago 12
Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48 Lengkap Ilustrasi Gambar Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48(Media Indonesia)

Artikel ini akan mengupas tuntas hukum tajwid yang terkandung dalam Surat Al Maidah ayat 48. Ayat ini bukan hanya indah dari segi bahasa dan makna, tetapi juga kaya akan aturan-aturan tajwid yang perlu diperhatikan agar bacaan Al-Quran kita semakin tartil dan sesuai dengan kaidah yang benar. Memahami tajwid dalam ayat ini akan membantu kita membaca Al-Quran dengan lebih baik dan menghayati maknanya secara mendalam.

Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48

Surat Al Maidah ayat 48 adalah salah satu ayat penting dalam Al-Quran yang sering dikutip karena kandungannya yang universal tentang kebenaran, persaingan dalam kebaikan, dan ketetapan Allah SWT. Selain kandungan maknanya yang mendalam, ayat ini juga kaya akan hukum tajwid yang perlu diperhatikan saat membacanya. Berikut adalah uraian lengkap mengenai hukum tajwid yang terdapat dalam Surat Al Maidah ayat 48:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلِّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Mari kita bedah satu per satu hukum tajwid yang terkandung dalam ayat di atas:

1. وَأَنْزَلْنَا (Wa Anzalna)

  • Idgham Bighunnah: Terdapat nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf zai (ز). Hukum ini mengharuskan nun sukun dibaca melebur ke dalam huruf zai dengan disertai dengung (ghunnah). Cara membacanya adalah dengan menahan suara di hidung saat mengucapkan huruf zai.

2. إِلَيْكَ الْكِتَابَ (Ilaikal Kitaba)

  • Alif Lam Qamariyah: Terdapat alif lam (ال) bertemu dengan huruf kaf (ك). Hukum ini mengharuskan alif lam dibaca jelas (izhhar). Cara membacanya adalah dengan melafalkan alif lam secara terang tanpa mendengung.

3. بِالْحَقِّ (Bil Haqqi)

  • Alif Lam Qamariyah: Sama seperti sebelumnya, terdapat alif lam (ال) bertemu dengan huruf ha (ح). Alif lam dibaca jelas (izhhar).
  • Qalqalah Sughra: Terdapat huruf qaf (ق) yang sukun di tengah kata. Hukum ini mengharuskan huruf qaf dibaca dengan pantulan ringan (qalqalah sughra).

4. مُصَدِّقًا لِمَا (Mushaddiqan Limaa)

  • Idgham Bighunnah: Terdapat tanwin (ً) bertemu dengan huruf lam (ل). Hukum ini mengharuskan tanwin dibaca melebur ke dalam huruf lam dengan disertai dengung (ghunnah).
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) setelah huruf lam yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

5. بَيْنَ يَدَيْهِ (Baina Yadaihi)

  • Layyin: Terdapat huruf ya sukun (يْ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf ya dibaca lunak dan lembut.
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (ya) setelah huruf dal yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

6. مِنَ الْكِتَابِ (Minal Kitabi)

  • Izhhar Qamariyah: Terdapat nun sukun (نْ) bertemu dengan alif lam (ال) yang diikuti huruf kaf (ك). Hukum ini mengharuskan nun sukun dibaca jelas (izhhar) dan alif lam juga dibaca jelas (qamariyah).

7. وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ (Wa Muhaiminan 'Alaihi)

  • Idgham Bighunnah: Terdapat tanwin (ً) bertemu dengan huruf 'ain (ع). Hukum ini mengharuskan tanwin dibaca melebur ke dalam huruf 'ain dengan disertai dengung (ghunnah).
  • Layyin: Terdapat huruf ya sukun (يْ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf ya dibaca lunak dan lembut.
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (ya) setelah huruf lam yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

8. فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ (Fahkum Bainahum)

  • Ikhfa Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca samar dengan mendengung (ikhfa syafawi).
  • Layyin: Terdapat huruf ya sukun (يْ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf ya dibaca lunak dan lembut.

9. بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ (Bimaa Anzalallahu)

  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) setelah huruf mim yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.
  • Idgham Bighunnah: Terdapat nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf zai (ز). Hukum ini mengharuskan nun sukun dibaca melebur ke dalam huruf zai dengan disertai dengung (ghunnah).
  • Tafkhim: Lafaz Allah (اللَّهُ) didahului oleh huruf yang berharakat fathah, sehingga dibaca tebal (tafkhim).

10. وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ (Wa Laa Tattabi' Ahwaa'ahum)

  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) setelah huruf lam yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.
  • Mad Wajib Muttashil: Terdapat huruf mad (alif) bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 4-5 harakat.
  • Ikhfa Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf hamzah (ء). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca samar dengan mendengung (ikhfa syafawi).

11. عَمَّا جَاءَكَ (Ammaa Jaa'aka)

  • Ghunnah: Terdapat mim yang bertasydid (مّ). Hukum ini mengharuskan mim dibaca dengan dengung yang kuat (ghunnah musyaddadah).
  • Mad Wajib Muttashil: Terdapat huruf mad (alif) bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 4-5 harakat.

12. مِنَ الْحَقِّ (Minal Haqqi)

  • Izhhar Qamariyah: Terdapat nun sukun (نْ) bertemu dengan alif lam (ال) yang diikuti huruf ha (ح). Hukum ini mengharuskan nun sukun dibaca jelas (izhhar) dan alif lam juga dibaca jelas (qamariyah).
  • Qalqalah Sughra: Terdapat huruf qaf (ق) yang bertasydid. Hukum ini mengharuskan huruf qaf dibaca dengan pantulan ringan (qalqalah sughra).

13. لِكُلِّ جَعَلْنَا (Likullin Ja'alnaa)

  • Idgham Bilaghunnah: Terdapat tanwin (ٍ) bertemu dengan huruf jim (ج). Hukum ini mengharuskan tanwin dibaca melebur ke dalam huruf jim tanpa disertai dengung (idgham bilaghunnah).
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) setelah huruf lam yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

14. مِنْكُمْ شِرْعَةً (Minkum Shir'atan)

  • Ikhfa Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf syin (ش). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca samar dengan mendengung (ikhfa syafawi).
  • Idgham Bighunnah: Terdapat tanwin (ً) bertemu dengan huruf waw (و). Hukum ini mengharuskan tanwin dibaca melebur ke dalam huruf waw dengan disertai dengung (ghunnah).

15. وَمِنْهَاجًا (Wa Minhaajan)

  • Ikhfa Haqiqi: Terdapat nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ha (ه). Hukum ini mengharuskan nun sukun dibaca samar dengan mendengung (ikhfa haqiqi).
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) setelah huruf jim yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

16. وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ (Wa Lau Syaa'allahu)

  • Mad Jaiz Munfashil: Terdapat huruf mad (alif) di akhir kata شاء bertemu dengan hamzah di awal kata الله. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2-5 harakat.
  • Tafkhim: Lafaz Allah (اللَّهُ) didahului oleh huruf yang berharakat fathah, sehingga dibaca tebal (tafkhim).

17. لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً (Laja'alakum Ummatan)

  • Ikhfa Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf hamzah (ء). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca samar dengan mendengung (ikhfa syafawi).
  • Idgham Bighunnah: Terdapat tanwin (ً) bertemu dengan huruf waw (و). Hukum ini mengharuskan tanwin dibaca melebur ke dalam huruf waw dengan disertai dengung (ghunnah).

18. وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ (Waahidatan Walaakin)

  • Idgham Bighunnah: Terdapat tanwin (ً) bertemu dengan huruf waw (و). Hukum ini mengharuskan tanwin dibaca melebur ke dalam huruf waw dengan disertai dengung (ghunnah).
  • Ikhfa Haqiqi: Terdapat nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf lam (ل). Hukum ini mengharuskan nun sukun dibaca samar dengan mendengung (ikhfa haqiqi).

19. لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا (Liyabluwakum Fii Maa)

  • Izhhar Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf fa (ف). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca jelas (izhhar syafawi).
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (ya) setelah huruf fa yang berharakat kasrah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) setelah huruf mim yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

20. آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا (Aataakum Fastabiquu)

  • Mad Badal: Terdapat hamzah (ء) yang mendahului huruf mad (alif). Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.
  • Izhhar Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf fa (ف). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca jelas (izhhar syafawi).
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (wau) setelah huruf qaf yang berharakat dhammah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

21. الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى (Al Khairati Ilaa)

  • Alif Lam Qamariyah: Terdapat alif lam (ال) bertemu dengan huruf kha (خ). Hukum ini mengharuskan alif lam dibaca jelas (izhhar).
  • Layyin: Terdapat huruf ya sukun (يْ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf ya dibaca lunak dan lembut.
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) di akhir kata. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

22. اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ (Allahi Marji'ukum)

  • Tafkhim: Lafaz Allah (اللَّهُ) didahului oleh huruf yang berharakat fathah, sehingga dibaca tebal (tafkhim).
  • Izhhar Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim (م). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca jelas (izhhar syafawi).

23. جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ (Jamii'an Fayunabbi'ukum)

  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (ya) setelah huruf mim yang berharakat kasrah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.
  • Ikhfa Haqiqi: Terdapat tanwin (ً) bertemu dengan huruf fa (ف). Hukum ini mengharuskan tanwin dibaca samar dengan mendengung (ikhfa haqiqi).
  • Izhhar Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf fa (ف). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca jelas (izhhar syafawi).

24. بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ (Bimaa Kuntum Fiihi)

  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (alif) setelah huruf mim yang berharakat fathah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.
  • Ikhfa Syafawi: Terdapat mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf fa (ف). Hukum ini mengharuskan mim sukun dibaca samar dengan mendengung (ikhfa syafawi).
  • Mad Thabi'i: Terdapat huruf mad (ya) setelah huruf fa yang berharakat kasrah. Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2 harakat.

25. تَخْتَلِفُونَ (Takhtalifuun)

  • Mad Arid Lissukun: Terdapat huruf mad (wau) di akhir kata yang diwaqafkan (berhenti). Hukum ini mengharuskan huruf mad dibaca panjang 2, 4, atau 6 harakat.

Dengan memahami dan menerapkan hukum tajwid yang terkandung dalam Surat Al Maidah ayat 48, kita dapat membaca Al-Quran dengan lebih baik dan benar. Hal ini akan meningkatkan kualitas bacaan kita dan membantu kita dalam memahami makna ayat tersebut secara lebih mendalam.

Selain hukum-hukum tajwid di atas, penting juga untuk memperhatikan makhraj huruf (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat huruf (karakteristik huruf) agar bacaan Al-Quran kita semakin sempurna. Belajar tajwid secara mendalam dan terus berlatih akan membantu kita mencapai tingkat bacaan Al-Quran yang tartil dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa hukum tajwid penting yang terdapat dalam Surat Al Maidah ayat 48:

Hukum Tajwid Contoh Cara Membaca
Idgham Bighunnah وَأَنْزَلْنَا Nun sukun melebur ke huruf zai dengan dengung
Alif Lam Qamariyah الْكِتَابَ Alif lam dibaca jelas
Qalqalah Sughra بِالْحَقِّ Huruf qaf dipantulkan ringan
Mad Thabi'i لِمَا Huruf mad dibaca panjang 2 harakat
Layyin بَيْنَ Huruf ya dibaca lunak dan lembut
Ikhfa Syafawi بَيْنَهُمْ Mim sukun dibaca samar dengan dengung
Tafkhim اللَّهُ Lafaz Allah dibaca tebal
Mad Wajib Muttashil جَاءَكَ Huruf mad dibaca panjang 4-5 harakat
Idgham Bilaghunnah لِكُلِّ جَعَلْنَا Tanwin melebur ke huruf jim tanpa dengung
Ikhfa Haqiqi مِنْكُمْ Nun sukun dibaca samar dengan dengung
Mad Jaiz Munfashil شَاءَ اللَّهُ Huruf mad dibaca panjang 2-5 harakat
Mad Arid Lissukun تَخْتَلِفُونَ Huruf mad dibaca panjang 2, 4, atau 6 harakat saat waqaf

Semoga uraian ini bermanfaat dan membantu kita semua dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita. Aamiin ya Rabbal 'aalamiin.

Sebagai penutup, mari kita renungkan kembali makna Surat Al Maidah ayat 48 ini. Ayat ini mengajarkan kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, menerima kebenaran dari mana pun datangnya, dan meyakini bahwa Allah SWT akan memberikan petunjuk kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Dengan memahami makna dan menerapkan hukum tajwidnya, semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa dirahmati dan diberkahi.

Penting untuk diingat bahwa belajar tajwid adalah proses yang berkelanjutan. Jangan pernah berhenti untuk belajar dan berlatih agar bacaan Al-Quran kita semakin baik dan benar. Manfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia, seperti buku-buku tajwid, video tutorial, atau guru-guru Al-Quran yang kompeten. Dengan kesungguhan dan keikhlasan, insya Allah kita akan mencapai tingkat bacaan Al-Quran yang memuaskan dan diridhai oleh Allah SWT.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu membaca Al-Quran dengan tartil, yaitu membaca dengan tenang, perlahan, dan memperhatikan setiap huruf dan hukum tajwidnya. Membaca Al-Quran dengan tartil akan membantu kita dalam memahami makna ayat-ayat Al-Quran secara lebih mendalam dan menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, Al-Quran tidak hanya menjadi bacaan yang indah, tetapi juga menjadi pedoman hidup yang membawa kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kemudahan dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Quran. Wallahu a'lam bish shawab.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |