Kardinal Joseph W. Tobin: Sosok Progresif yang Berpeluang Jadi Paus Baru

3 hours ago 2
 Sosok Progresif yang Berpeluang Jadi Paus Baru Kardinal Joseph W. Tobin, Uskup Agung Newark yang dikenal progresif dan inklusif, disebut sebagai calon kuat paus baru dalam Konklaf 2025.(BBC)

KONKLAF pemilihan paus baru segera dimulai. Dari sejumlah nama yang menjadi kandidat, nama Kardinal Joseph W. Tobin disebut sebagai salah satu calon. Uskup Agung Newark ini dikenal sebagai salah satu tokoh progresif dalam Gereja Katolik saat ini. 

Ia mendorong agar Gereja semakin terbuka terhadap komunitas LGBTQ+, tidak menutup kemungkinan bagi perempuan untuk menjadi kardinal, dan menolak polarisasi politik di kalangan umat beragama.

“Saya tidak melihat alasan teologis yang meyakinkan mengapa Paus tidak dapat mengangkat seorang perempuan sebagai kardinal,” ujar Tobin. Pernyataan ini menunjukkan keberaniannya untuk membuka dialog mengenai isu-isu yang sering dianggap tabu dalam Gereja.

Wawancara dengan secara Online menggambarkan Tobin sebagai sosok yang “selalu memiliki hati misioner.” Ia dilihat sebagai pemimpin Gereja yang tidak hanya pada doktrin, tetapi juga menunjukkan empati terhadap kenyataan yang dihadapi umat. 

Salah satu contoh nyata dari kepemimpinannya adalah ketika ia memberikan perlindungan kepada seorang imigran tak berdokumen di kompleks gereja Newark, sebuah tindakan yang diakui sebagai simbol solidaritas di tengah krisis imigrasi di AS.

Lahir di Detroit pada 3 Mei 1952, Tobin adalah anak sulung dari 13 bersaudara. Ia bergabung dengan Kongregasi Redemptoris dan ditahbiskan sebagai imam tahun 1978. Pada 1997, ia diangkat sebagai superior jenderal Redemptoris tingkat global. Pengalaman internasional ini mempengaruhi pandangannya mengenai pentingnya keberagaman dan keterbukaan dalam pelayanan Gereja.

Pada 2010, Paus Benediktus XVI mengangkatnya sebagai Sekretaris Kongregasi untuk Lembaga Hidup Bakti di Vatikan, di mana ia memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan antara Vatikan dan kelompok religius perempuan di AS. Kemampuannya berkomunikasi dengan bijaksana dan terbuka mendapatkan apresiasi besar.

Kemudian, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Agung Indianapolis sebelum akhirnya memindahkannya ke Newark tahun 2016 dan mengangkatnya sebagai kardinal di tahun yang sama. Penunjukan ini dianggap sebagai bagian dari arah baru kepemimpinan Gereja Katolik yang lebih terbuka dan berpihak pada kaum yang terpinggirkan.

Saat ini, di usia 73 tahun, Tobin terus melanjutkan perannya sebagai gembala umat. Ia menjadi sosok pemersatu di tengah perbedaan, serta tetap konsisten dalam menyerukan Gereja yang lebih mendengar, lebih terbuka, dan lebih manusiawi. (BBC/National Catholic Reporter (NCR Online)/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |